chapter 4

1.1K 96 4
                                    

Vote seikhlasnya itung-itung nyenengin author :")

Sorry for typos!



Jungkook melangkahkan kakinya malas di Universitas Bangtan. Berlalu kekelas, dirinya hanya duduk dengan malas.

Siwon ssaem sudah masuk dan menjelaskan tentang materi biologi, Jungkook melamun dan sama sekali ga denger apa yang dijelasin sama Siwon ssaem di depan sana .

Bambam nepuk bahu Jungkook "hei Kook, kau kenapa? " tanyanya khawatir saat ngeliat Jungkook ga biasanya melamun dikelas, apalagi pelajaran Siwon ssaem, pelajaran kesukaannya

Jungkook sadar lalu menoleh kesamping "gapapa kok Bam, lagi males aja" elaknya, namun Bambam ga semudah itu buat percaya, kenal Jungkook bukan setahun dua tahun, tapi dari kecil dia udah tau seluk beluk Jungkook, kalo lagi ngelamun gini pasti ada masalah, entah itu masalah besar atau kecil

"oke, istirahat nanti, kita perlu bicara "
















"Ming, nanti kamu jenguk Jungkook ya. Dandan rapi-rapi, siapa tau dia kecantol sama kamu"

"siap pa. Lagipula siapasih yang ga kecantol sama si orang paling tampan ------di komplek ini" ucapnya dengan kenarsisan level tinggi

Papanya cuma cengengesan liat narsisnya anak satu-satunya itu lalu menelpon kedua orang tua Jungkook bahwa anak nya akan apel malam nanti, setelah itu berlalu pergi bekerja


















.
,

"jadi? " tanya Bambam membuka pembicaraan, kini keduanya tengah berada di rooftop UB

Jungkook menghela nafas kasar " aku dijodohin Bam"

Bambam masang muka cengo " Jungkook, jangan bercanda ga lucu"

Bambam mastiin natap Jungkook bahwa yang dikatain itu ga bener, tapi nihil hanya ada sorot mata lelah yang Jungkook tujukan bahwa dia benar-benar serius akan perkataannya

"aku tahu Kook, ini berat. Tapi apa salahnya kan mencoba? "

"tapi Bam, aku kan ga kenal sama orang yang dijodohin sama aku"

"makanya kenalan, mulai pendekatan. Ga semuanya Perjodohan itu berakhir buruk siapa tau nasib baik mengampirimu"

Jungkook menimang perkataan Bambam, ada benarnya juga. Cinta ada itu karena terbiasa kan? Mungkin belum saat ini , tapi siapa tahu?

"oh iya, memangnya sejak kapan kalian di jodohkan? "

"kata Papa semalam, aku sudah bertunangan dengannya sejak umurku masih belia Bam, makanya aku kaget setengah mati. Udah selama itu mereka nyimpan rahasia itu dari aku"

"ambil baiknya saja, siapa tahu mama dan papamu tak ingin terlalu terburu-buru, makanya baru menjelaskan padamu sekarang. Jangan sedih oke, dimana Jungkook ku yang ceria, eum? Senyum dong. Selangkah lagi udah menuju punya pasangan nih" ucap Bambam terkekeh menggoda si manis yang mendapat cubitan sayang dari Jungkook

"sayang Bamiee banyak-banyak" ujarnya seraya memeluk erat sahabat seperkancutannya itu



































####

"Pah, aku ingin dia"

"Dia siapa? Bicara dengan benar Taehyung" ucap Tn. Kim memastikan

Hela nafas " aku ingin menikah dengan Jeon Jungkook Papa. Tidak mau tahu, pokonya aku mau menikah dengannya bagaimanapun caranya"

Setelah mengatakan itu, Taehyung pergi kekamar. Dirinya total kacau, tepatnya saat dirinya ingin mengajak Jungkook makan kekantin, namun dilihatnya Jungkook tengah bersama Bambam dan menuju rooftop dirinya pun mengikuti dan menguping pembicaraan mereka, dan sangat kesal saat tahu bahwa Jungkook namja manis dan sangat cantik yang ia temui pertama kali saat pindah ke Universitas Bangtan akan dijodohkan.

Jadinya, dengan keadaan dongkol setengah mati Taehyung kekelas mengambil barangnya, lalu bergegas pulang kerumah, dan tanpa basa-basi mengatakan kepada Papanya untuk menikahkan nya dengan kekasih hatinya eh ralat, pencuri hati 



























"Jeon Jungkook, anak dari Jeon Sehun dan Luhan. Woah, sangat mudah bagiku untuk menjodohkannya dengan putraku" ucapnya mantap lalu terkekeh kemudian























"senang bertemu denganmu kembali , Jeon Sehun"




























T

B

C












Kritik dan sarannya juseyoo, masih dalam tahap belajar. Semoga suka ya 😢 vomentnya juga, biar aku semangat buat update cerita ini 😘

Two Prince Of Life || VKookMingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang