12. TRUTH OR DARE ♥

7.6K 666 284
                                    

-Sebuah Cerita yang Sangat Pendek-

Hope you will like it :)

.
.

Apa yang akan kalian lakukan, jika kalian terjebak dalam sebuah permainan Truth or Dare, lalu kalian memilih Dare. Tetapi ternyata Dare tersebut mengharuskan kalian menghubungi kembali Cinta Pertama kalian yang entah dimana dan bagaimana.

Katakan, apa yang akan kalian lakukan?
.
.

----
.


.

Di dalam sebuah ruangan besar, dengan meja bundar ditengah ruangan dan beberapa sofa mengelilinginya, keriuhan tercipta akibat orang-orang yang tengah duduk disana.

Permainan mereka tidak terjeda sedikitpun sejak tadi.

“Cepat putar botolnya!” suara melengking khas terdengar.

Semua tertuju pada botol yang siap di putar tersebut, bahkan tidak seorangpun yang berkedip karena penasaran dimana kepala botol itu akan tertuju ketika berhenti berputar.

“Ya! Minnie~ya palliwa!” suara lainnya menimpali.

“Kalian siap?” salah satu personil (G)I-dle itu bersuara pelan.

“Kami menunggu sejak tadi!” suara menjengkel ditelinga terdengar mengalun.

Shut up!” protes Sorn pada Bambam si pemilik suara menjengkelkan tadi.

Guys, apakah ini tidak bisa dipercepat?” kali ini Rosé yang sejak tadi menonton bersama dua member BLACKPINK lainnya angkat suara. “Aku tidak sabar melihat, siapa yang akan mendapat jatah setelah ini?”

Bambam tersenyum manis pada Rosé, membuat Minnie dan Sorn bergidik geli, sementara Jisoo dan Jennie menahan tawa, lalu Lisa? Gadis itu merotasikan matanya melihat tingkah sahabatnya yang berlagak 'Cute' justru membuat perutnya bergejolak.

“Kalian tahu nasib baik selalu berpihak padaku, jadi aku tidak akan mendapat jatah” kali ini Ten angkat suara.

Bersamaan dengan itu, Bambam berdehem mengejek menimpali ucapan Ten.

“Sejak dulu kalian selalu seperti ini, tidak berubah sama sekali..” Jennie menjeda perang tatapan antara Ten dan Bambam.

Gadis bermarga Kim itu memberikan isyarat kepada Minnie untuk segera memutar botolnya, meskipun Jennie dan Jisoo tidak ikut bermain dengan para Thai-line itu, tapi mereka tetap bisa mengintervensi permainan tersebut.

Sementara Lisa sudah mulai terlihat bosan, ia melihat tingkah sahabat-sahabat lelaki nya tidak berubah sejak dulu. Bagi Lisa, mereka hanya menghabiskan waktu dengan berdebat kecil ditengah permainan. Lisa juga tidak mengerti, siapa yang menjadi tersangka utama dari dimulainya permainan 'Truth or Dare' tersebut.

Rasanya ingin pulang saja. Batinnya.

Ia menghela nafas panjang sampai akhirnya ia tersentak melihat seluruh teman-temannya menatapnya dengan tatapan berbeda makna.

YEHET & EHEE! •• Hunlisa Stories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang