Cafetaria

36 5 0
                                    

"Apa kau tidak menyadarinya kalau dia tidak akan pernah mencintaimu"

Hari yang menyebalkan. Aku masuk kamar, lalu membantingkan tubuhku ke atas kasur. Mataku menatap sekeliling kamar, cat tembok yang berwarna biru muda yang membuat hatiku merasa nyaman. Apalagi tiupan AC membuat badan terasa segar. Dinding-dinding yang di tempeli oleh foto-foto Avril Lavigne. Dan beberapa boneka yang menumpuk diatas kasur, hatiku semakin merasa nyaman berada di kamar ini. kamar yang selalu menemani hari-hari sepiku tanpa seorang Belahan jiwa.

Eh?kenapa tiba-tiba pikiranku kembali kacau,belahan jiwa?, Ah sudahlah mending aku mandi aja.

***

Tringgg

Bunyi lonceng berbunyi, menandakan ada seorang pembeli yang masuk kedalam cafe membuat beberapa pasang mata melihat kearahnya, termasuk Elano dkk.

"Ehh itu bukannya kawan Ziva ya?" Tanya Alaska

"Iya, cewek yang tadi nabrak Elano" sahut Alvaro

"Hmmm yaudah lah biarin aja toh dia aja nggak nganggu kita" kata Arva

Cherry yang sudah masuk pun langsung duduk kemeja yang di dekat kaca menghadap luar sampai dia tidak melihat ada Elano dkk disana.

Suara alunan musik slow, perpaduan aroma kopi dan suara desas-desus obrolan manusia adalah suasana yang paling dia suka untuk menulis. Sebetulnya tergantung juga, kadang Cherry lebih menyukai keheningan dan ketenangan, menyesuaikan hatinya. Cewek itu duduk didepan leptop, sedang berusaha menyelesaikan tugasnya yang belum juga usai sambil menikmati secangkir espreso.

"Woi, Mass!" perhatian Cherry teralihkan saat ada yang berteriak di belakangnya.

Arva sedang menyapa barista tersebut, kebetulan cafe itu adalah tempat nongkrong yang paling sering Elano dkk kunjungi dan Elano dkk sudah sangat mengenal semua barista di cafe tersebut.

Cherry yang melihat ada Elano dkk tersebut terkejut dan langsung mengalihkan pandangan ke arah depan.

Mati itu kan Elano sama kawan-kawannya
(Gumam Cherry dlm hati)

Cherry berusaha untuk biasa saja tapi dia tidak bisa karena perasaan dia yang tenang tadi menjadi gelisah.

Tapi setelah beberapa menit ia mulai merasa tenang dan damai Cherry pun langsung menyelesaikan tugas supaya bisa cepat-cepat pulang dan terhindar dari Elano dkk, karena ia masih merasa bersalah karena kejadian tadi siang.

Jam menunjukkan pukul 21.30 tapi Cherry masih aja mengerjakan tugas yang belum selesai itu.

Sama halnya dengan Elano dkk yang masih nongkrong di dalam cafe tersebut sambil mengobrol dan bercanda satu sama lain.

"Ehh itu si Cherry nggak balik apa udah malam begini?" Tanya arva.

"Mungkin belum tuh lihat dia lagi ngapain juga! Kok Lo yang ribet ya" sahut Alvaro

"Yaa gue heran aja biasanya tu jam segini cewek mana ada yang keluar Malam-malam kecuali anak malam" kata Alaska

" Yaudah kok Lo pada yang ribet sih, dia mungkin bentar lagi bakalan pulang" kata Elano

"Iya juga sih, yaudah lah"

Dan mereka melanjutkan obrolan dengan canda tawa yang dibuat oleh Arva.

Cherry yang baru saja menyelesaikan tugasnya itu pun langsung membereskan semua barang yang ia bawa tadi. Setelah semuanya beres ia segera pulang karna hari sudah larut tidak baik untuk perempuan yang keluar Malam-malam.

Elano dkk yang melihat Cherry akan meninggalkan tempatnya itu langsung saja menawarkannya untuk pulang bareng mereka semua, mereka yang nggak tega melihat Cherry pulang sendiri karena hari sudah larut.

"Ehh Cher pulang bareng kita aja?" Tawar alaskas

"Aaaa, gue pulang sendiri aja" tolaknya

"Nggak papa bareng kita aja soalnya juga udah malam"

"Hmm yaudah deh tapi beneran nggak ngerepotin kan?"

"Yaa enggak lah santai aja sama kita"

"Oo oke"

Dan mereka semua pun menuju parkiran untuk pulang sekalian mengantarkan Cherry ke rumahnya.

"Ehh lan Lo tau rumahnya cherry?"

"Hmmm, tau"

"Lah kok Lo bisa tau"

"Ya karena gue pernah ngantar dia pulang"

"Aaaa ciee udah bisa ngelupain sih dia nii" ledek arva

Ooo jadi Elano udah pernah pacaran ya! Maksudnya ngelupain, berarti selama ini Elano masih sayang gitu sama mantannya, aduh kok gue jadi kepo sih (bicaranya dalam hati)

"Ehh Lo Cherry ngapain Lo bengong" kata Alvaro

"Aaaa, apa" terkejut Cherry sambil melihat kebelakang

"Lo yang kenapa! Bengong aja dari tadi kesambet baru tau rasa lo" ucap Alvaro.

"Ooh nggak papa"

"Hmm yaudah deh"

Akhirnya pun mereka diam dan asik dengan dunia mereka sendiri termasuk Cherry yang sibuk berkelana dengan pikirannya itu.

Ia masih memikirkan apa yang diomongi dengan Arva tadi, tapi kenapa dia merasakan ada sesuatu yang ganjal di dalam hatinya itu. Apa ia cemburu tapi nggak mungkin ia aja baru mengenal Elano beberapa hari terakhir ini. Tapi ahh sudalah untuk apa memikirkan orang yang tidak terlalu kenal sama kita.

Elano melihat kesamping dan ternyata Cherry sedang melamun ntah apa yang dipikirkan cewek itu tapi mampu membuat Elano mengalihkan pandangannya ke cewek tersebut.

Cherry yang tau ada memperhatikannya itu langsung melihat ke kiri dan ternyata Elano sedang memperhatikannya dengan intens. Elano yang terciduk itu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah depan untuk menutupi malunya karena sudah terciduk oleh cherry.

"Ngapain Lo lihat gue kek gitu?"

"Nggak biasa aja tuh"

"Yakin loo"

"Lah yaa iyalah, Lo tu yang ngapain dari tadi ngelamun terus"

"Nggak-" ucapan Cherry terpotong

"Tumben loo perhatian sama cewek lain, biasanya juga Lo diam aja tu" potong Arva

"Serah gue lah"

"Hmmm yaudah cepetan dong capek nii gue"

"Yaaa"

10 menitt kemudian

Mereka telah sampai di depan rumah Cherry. Ia segera turun dan mengucapkan.
"Makasih ya udah antarin gue pulang"

"Iya, yaudah gue pulang dulu"

"Ya hati-hati"

Mobil Elano melesat pergi meninggalkan pekarangan rumah Cherry. Cherry sudah lelah itu pun langsung saja masuk kerumahnya untuk membersihkan dirinya karena ia sudah sangat mengantuk.



CERITANYA DIGANTUNGI DULUYAJANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


CERITANYA DIGANTUNGI DULUYA
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK😉

HOPING TOO MUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang