(Hyunbin POV)
"Aku muak dengan semua ini, kuharap aku bisa lebih tenang"Kuhela nafas panjang, seraya menutup mata, aku merasa tak ada harapan, aku kecewa pada dunia, semua terlalu kejam.
Perlahan kulepas kedua pegangan tanganku pada ujung besi jembatan yg dingin. Sedikit takut mendengar deru deras air sungai Han dimalam hari."Hei, aku tau ini semua berat, tapi ini juga tidak benar, apa kau gila!.."
Sedikit yg kutangkap dari perkataanya, karna aku tahu dia bukan berasal dari Korea, dia menggunakan bahasa Inggris.
Wanita itu menarik tubuhku, menghempaskan ya kelantai jalan jembatan. Aku spontan terkejut, terdengar sayu suaranya memarahiku, aku tak merasakan apa2, tubuhku terkulai lemas.Selang beberapa detik, ia melepaskan pegangannya padaku, terdengar suara nafasnya yg begitu keras, dan tatapan matanya yg tak percaya akan perbuatan yg aku coba lakukan, ia mengenakan penutup kepala (Jilbab), sangat asing bagiku.
(End Hyunbin POV)
Nafasku terengah2, aku sangat takut dan sedikit merasa tenang karna tidak ada yg terjadi dengan pria itu.
Kami berdiam sejenak, aku membenarkan posisiku dan duduk, begitupun ia melakukan hal yang sama.
Ia menatapku dengan asing, tanpa berkata apapun, aku sedikit takut dan was was. Namun kuberanikan diri untuk bicara dan menatap matanya."Maaf..., Maaf aku menarikmu dan berkata kasar, ta..tapi sungguh ini tidak benar, maaf.."
Kuhentikan ucapanku, tak sanggup untuk melanjutkannya, aku hanya menundukan kepala dan tak terasa air mataku berjatuhan, aku sangat takut, sungguh.
"Ahh, apa kau menangis, mengapa kau menangis, ini bukan salahmu, jangan menangis,"
Ucapnya spontan saat mendengar Isak tangisku."Ya, aku cukup mengerti, pasti kau ketakutan dengan apa yg baru kau lihat, tapi itu tidak terjadi berkatmu, jadi berhentilah menangis"
Tambahnya meyakinkanku"Uhhm, maaf aku menangis, tapi kumohon jangan lakukan ini lagi, iya benar aku tak mengenalmu, tapi tentu kau mengenal banyak orang yg tak bisa kehilanganmu dengan cara seperti ini."
Ucapku,
Ia hanya terdiam, menatapku sejenak dan mengalihkan pandangan sambil membuang nafas keras.
Ohh sepertinya aku salah bicara -_-
"Hhmm dimana rumahmu, aku akan mengantarmu pulang,"
Aku mencoba mengalihkannya,"Aku bisa pulang sendiri"
Jawabnya ketus
"Iya, aku tau, tapi setidaknya untuk kali ini aku tidak ingin melihat kejadian ini, bisa saja saat aku pergi kau lakukan hal bodoh lagi,"
Balasku cepat,
Iya hanya menatapku dengan tajam, aku tak tau apa dia marah atau terkejut, hanya mata tajamnya yg terlihat, karna hampir seluruh wajah pria itu tertutup masker, sungguh aneh.
"Cepat berdiri"
Tambahku sembari menarik tangannya untuk berdiri,
Dia berjalan duluan didepanku, langkah kakinya terdengar sangat berat, aku percaya ini bukanlah yg dia inginkan, tapi aku akan meyakinkan dia, bahwa keputusan yg ia ambil salah.
Kami berjalan hingga ujung jembatan Mapo dan terhenti pada sebuah mobil berada didekat pohon yg cukup besar, yg kuyakini itu adalah mobilnya.
"Itu pasti mobilmu, berikan kuncinya, biar aku yg bawa."
Ucapku,
"Aku tidak tahu jalanan disini, kau hanya perlu mengarahkanku, dan aku cukup mahir membawa mobil, jadi jangan takut"
Tambahku cepat.
"Tidak biar aku saja,"
Jawabnya.
Segera kuambil kunci mobil yg berada ditangan kirinya dan langsung ambil ahli kemudi tanpa berfikir panjang. Pria ini sungguh keras kepala!
"Cepat masuk, kau bisa mati kedinginan."
Ucapku.
"Itu lebih bagus"
Ia menjawab dengan tenang sembari masuk kedalam mobil.Sungguh pria aneh!
Kami menyusuri jalanan Seoul yg agak lengang malam ini, aku sangat takjub melihat pemandangannya, sambil sedikit tersenyum.
Suasana dimobil sangat hening. Hanya sesekali ia bicara menunjukan arah.
Hingga kami sampai pada sebuah resort didaerah yg cukup jauh dari keramaian kota Seoul. Kuhentikan mobil tersebut.
Perlahan pria itu membuka masker dan topinya,
Aku menatapnya sesekali, sungguh pria ini tidak asing dimataku.
"Siapa kau, kenapa menolongku, sepertinya kau bukan orang Korea, kau tampak sangat asing"
Ia membuka suara sembari menatapku.
Aku Sontak terkejut, benar ia memang tidak asing! Apa aku bermimpi, kupejamkan mata cukup lama dan membukanya kembali untuk meyakinkan pemandangan ku saat ini.
"Hyun Bin oppa, Daebak!!"
Teriakku tertahan karna segera kututup mulutku tak percaya akan ini.
Dalam hatiku berkata (Ya Allah apa2an ini, aku hanya meminta impianku terwujud sudah cukup, lalu kenapa kau berikan keajaiban ini 😆😭😭, Nana nolongin artis mo bunuh diri Ya Allah, seriusan 😭)
"Kau mengenaliku"
Ucapnya tersenyum
Aku hanya mengangguk masih tak percaya.Ternyata ini yg sebenarnya, pantas saja ia tak ingin membuka maskernya diluar, tapi apa alasannya melakukan perbuatan tadi, begitu banyak pertanyaan dalam otakku.
"Hhmm maafkan aku, tapi aku rasa kau sudah aman disini, jadi aku akan segera pulang, dan jangan lakukan hal seperti tadi, aku sungguh minta maaf, ohh.. tapi apakah bisa kita berfoto sekali saja, aku janji tidak akan mempublikasikannya di media sosialku. Ku mohon" (jiwa fansku keluar,😂)
Ucapku sambil sedikit mengangguk untuk meyakinkannya.
Dia hanya diam dan berkata"Aku harus membalas kebaikanmu, mau secangkir kopi?"
Mataku langsung melotot, apa2an ini, ditawari minum kopi gaes sama pakde Hyun Bin, aku kudu ottoke!
Ia langsung turun dari mobil, dan menunggu ku keluar.
Kurapikan sedikit jilbab ini, dan melihat wajah konyolku di kaca, sembari memperbaiki dandananku.
Hyun Bin aku datang!!!(Bersambung)
.
.
Wkwkw gimana nih Halu-nya diriku kali ini, apa cukup membuat puas chingu semua. Jangan lupa bintang dan comentnya, Karena itu adalah semangat buat writernim nge Up chapter baru, Nantikan selanjutnya ya!!
With loveNana♥️
Attention!!
Setiap copas sertakan writernim ya teman, bukan sombong, tapi semua pencipta berhak atas haknya bukan☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Crash Landing On You (In Switzerland)
Romance"Aku sudah janji padanya, selama dalam pandanganku, aku akan melindunginya, apapun yang terjadi"_ Ri Jeong Hyeok . . Annyeong yeorobun, semoga bisa menghibur kalian semua ☺️💕