Bagian 06

3.2K 250 30
                                    

Mata hazel yang indah itu terbuka secara perlahan,hal pertama yang di lihat oleh gadis itu adalah...

Gelap.

Ya, ruangan itu sangat gelap tapi penglihatannya masih bisa berkompromi dengan cahaya yang sangat minim itu. Ketika Natalina menengok ke arah kirinya, dia mendapati Kenzie yang tengah terlelap.

Natalina tersenyum tipis, "Kau sangat tampan,pantas saja Carlin mengancam ku untuk tidak berdekatan dengan kau." lirih Natalina.

"Sudah mengangguminya, love?" tiba-tiba Kenzie membuka matanya dan memandangi balik ke arah Natalina, membuat gadis itu menjadi salah tingkah.

"Em-emm...sudahlah! Aku ingin mandi!" ucap Natalina mengalihkan pembicaraan.

"Tinggal pergi ke kamar mandi saja, atau mau ku mandi kan?" seringai yang mengerikan di masa Natalina kembali muncul. Dengan cepat gadis itu menggeleng dan berlari kecil menuju kamar mandi.

BRAK!

Pintu kamar mandi tertutup dengan keras di iringi gelak tawa Kenzie. Dia sungguh sangat suka melihat mate-nya salah tingkah. Sangat lucu!

Kurang lebih dari 20 menit, Natalina keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan handuk mandinya.

"Apa lihat-lihat?!" bentak Natalina menatap tajam ke arah Kenzie.

"Tidak ada yang melihat mu. Sudahlah aku juga ingin mandi" ucap Kenzie berdiri dan berjalan menuju kamar mandi, sebelum menuju kamar mandi dia mendekati Natalina dan melayangkan banyak kecupan di wajah Natalina.

"YAK! DASAR PRIA MESUM!!!" maki Natalina. Sementara Kenzie hanya terkekeh renyah di dalam kamar mandi sana.

🌠 🌠🌠

Kini, Natalina dan Kenzie sudah berkumpul bersama keluarga besar Kenzie di meja makan. Acara sarapan berjalan dengan keheningan, hanya ada suara dentingan sendok dengan garpuh saja.

"Ekhem..." deheman dari Sean membuyarkan lamunan semua orang.

"Ada apa Ayah?" ucap Edison sedikit mengernyitkan dahinya.

"Tidak ada Edison. Hanya saja kapan kakak mu itu menikah?" sindir Sean. Sementara yang di sindir hanya santai-santai saja dengan makanannya.

"Selalu tidak peka!" geram Edward.

"Secepatnya" sahut Kenzie membuat seisi orang yang ada di ruangan itu tersenyum senang.

Tiba-tiba, suara pekikan terdengar meneriaki nama Kenzie dari arah pintu masuk.

BRAK!

"KENZIE!" pekik orang itu.,membuat seisi ruangan memandang tak percaya.

"EMILIA?!" pekik Elisa menatap tajam ke arah gadis itu, mata yang tadinya berwarna ungu berubah menjadi merah nyala. Dengan cepat Edison menenangkan Elisa.

"Ada perlu apa kau kesini lagi, Emilia?" tanya Edward menatap gadis bernama Emilia dengan dingin.

"Tentu saja aku ada perlu dengan Kenzie, bisakah kita mengobrol empat mata?" ucapnya sambil menatap ke arah Kenzie.

"Cih! Dasar gadis tidak punya malu!" maki Edward.

"Untung saja dia tidak bisa mendengar umpatan jelek mu padanya." ucap Edison. Edward hanya mengangguk setuju.

"Bisa." jawab Kenzie menyanggupi.

"KAK!" bentak Edison,Edward dan Elisa bersamaan.

"Ini urusan ku adik" ucap Kenzie kemudian berjalan menuju Emilia. Sedangkan Emilia hanya tersenyum penuh kemenangan.

Mate is a Crown Prince's (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang