Sinb terbangun dari tidur panjang nya Mengerjap kan matanya karena matahari menerobos masuk ke tirai kamar
"Eugh" lirik sinb kearah jam Ia berjalan menuju kamar mandi membersihkan kan dirinya bersiap berangkat kesekolah
15 menit membersihkan diri Sinb keluar dari kamar mandi nya dengan seragam yang sudah terpakai
Jangan lupakan riasan wajah yang terlihat natural bahkan aura nya tampak jelas Wajah bak dewi yang siapa saja melihatnya terpana Senyum yang indah Hampir dikatakan sempurna untuk seorang hwang eunbi di mata seseorang
Sinb turun ke bawah menuju ruang makan Disambut oleh beberapa pelayan yang telah berdiri di ruang makan dengan rapih Sinb hanya menampilkan ekspresi dingin Hal biasa bagi sinb mengingat orang tuanya tak dekat dengan nya
"Silahkan nona muda" ucap pelayan sembari menarik kursi untuk mempersilahkan sinb duduk Sinb hanya tersenyum tipis
Mereka melanjutkan makan dengan sangat tenang Sinb berdiri ia sangat tidak betah melihat keadaan seperti ini bahkan baginya lebih baik mereka pergi bekerja dari pada harus seperti ini
"Duduk hwang"ucap donghae dingin Dibalas tatapan dingin sinb Dia lebih memilih diam tak berkutik dibandingkan berbicara sungguh ia sangat malas
Tak ada jawaban sama sekali dari sinb akhirnya donghae emosi "Kubilang DUDUK HWANG SINB!"Emosi donghae menggebrak meja makan Jessica terkejut, lantas ia menenangkan suami nya lalu beralih menatap sinb dengan tatapan iba Terlihat jelas raut wajah sinb seakan ia menahan tangis
"Lebih baik pergi daripada harus bertengkar dengan seorang gila harta"
Sinb berjalan mengambil kunci mobil
"Tenanglah sayang"ujar jessica menenangkan donghae "Mianhe.. Aku hanya lelah" Dibalas anggukan oleh jessica
•••••••
Sinb menjalankan mobil nya dengan raut wajah tak bisa dijelaskan bahkan jika bisa meminta ia jelas lebih baik tidak ingin di lahirkan
Tanpa disadari sinb telah sampai kesekolah nya ia memakirkan mobil mewahnya ke parkiran sekolah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia turun dengan wajah khas nya Dingin, tajam, cuek, datar ysng menggambarkan sinb sekarang dengan tatapan penuh mangsa membuatnya ditakuti oleh semua murid
Sinb memasuki kelasnya mengedarkan pandangan nya mencari seseorang yang sudah pasti mangsanya
"Hei! Jung eunha"ujsr sinb menghampiri eunha "Kerjakan pr ku kajja" sinb melempar buku ke atas meja eunha
Eunha dengan cept mengangguk patuh Sinb tersenyum bahagia Tak lama teman sinb datang
"Hey bi" "Wae yer?"
"kajja ke rooftop biatkan sekecil itu mengerjakan pr mu mati bersenang senang"ucap yerin Dibalas anggukan oleh sinb
Sinb dan yerin berjalan ke arah rooftop Mereka mendudukan diri di dekat pembatas rooftop
"Kudengar ada murid baru" Sinb menoleh "Nugu?" "Molla, kita lihat saja nanti"
Sinb mengangguk sambil melihat langit "Ada masalah apa hwang?" "Anieyo" "Hm.. Kita udah berteman sejak lama gw tau sifat lu bi"
Sinb menoleh lagi ke arah yerin Menghelas nafas, buliran air mata turun membasahi pipi sinb
Yerin iba melihatnya ia lantas memeluk sinb "Katakanlah" Sinb diam, Yerin seakan mengerti ia hanya menenangkan sinb dalam peluk nya