Tanggal duapuluh empat bulan februari duaribu duapuluh
Senja menenggelamkan sang fajar,
Senja menenggelamkan perasaan,
Senja membuatku menatap sebuah layar,
Apa yang dia perbuat tak membuat hatinya terbuka?
Membrondongku dengan segala aturan dan permintaan,
Merubah sikapnya saat aku telat serta terlalu lama memberi kabar,
Lalu,Sikapku jika dia seperti itu apa?
Marah?
Kesal?
Atau menangis saja?
Mungkin diam, langkah baik bagiku.
Tapi, mungkin baginya kesalahan tersebut hanya hal sepele yang tak berkesan.
Apa aku yang terlalu berperasaan sehingga aku begitu memikirkan tiap inchi perasaan hatinya jika aku berlaku demikian?
Apa aku terlalu berlebihan hingga beribu maafku terlalu biasa untuk diungkap terus-menerus padanya di hari kemudian?
Apa yang aku mau, dan apa yang kamu mau
Terkadang bukan di rangkum dalam bahasa.