Part 1

1.4K 110 0
                                    


"Neo michyeoss-seo!" taehyung terkejut ia masih tidak percaya yeoja itu hamil

"Jinjaya" yeoja itu membenarkan

"Irene, apa kau yakin itu anakku"

"Yak! Neo! Aku hanya melakukannya denganmu!"

"Yak! Jangan berisik" taehyung melihat kesekeliling mengkhawatirkan jika orang lain mendengar tetang hal ini, taehyung menarik tangan irene mengajaknya masuk ke dalam rumahnya

"Kau akan bertanggung jawabkan?" irene memberi tatapan tajam pada taehyung

"Bagaimana?! Aku tidak punya pekerjaan! Ini pun rumah naen yeojaga aku hanya menginap, dia sedang pergi ke Amerika sekarang, bagaimana jika dia pulang dan melihat kau disini?! Lagi pula kau yang memutuskan hubungan mu dengan ku?!"

"Nugu? Jennie?! Lihat! Benarkan kau menyukainya!" alasan mereka putus karena irene melihat taehyung mencium jennie

"Ne Ne kau pergi meninggalkan ku dengan bergaya seakan kau tidak butuh aku lagi, dan sekarang? Kau datang lagi padaku, bagaimana jika aku tidak mau tanggung jawab?" taehyung memberi tatapan dingin pada irene

Deg!..

Irene terdiam..

Mata irene mulai berkaca-kaca, ia takut kalau taehyung tidak mau bertanggung jawab, ia harus mengurus anaknya sendirian, menerima amarah dari orang tua nya

Air mata irene menetes, irene mengusap air matanya memegang kopernya dengan erat "Ok, kalau kau tidak mau bertanggung jawab" irene melangkahkan kaki menuju pintu sambil memegang erat kopernya

Langkah irene terhenti oleh tangan taehyung yang mencengah irene untuk pergi "Aku bukan orang sejahat itu, aku akan bertanggung jawab tapi.. Apa kau mau hidup susah bersamaku?" taehyung melontarkan kalimat serius nya, dia tidak pernah seserius ini, hidup taehyung memang susah jika dia bersama irene..

Taehyung harus meninggalkan jennie yang itu berarti dia harus meninggalkan rumah jennie, sedangkan taehyung tidak memegang sepeserpun uang selama ini taehyung memakai kartu kredit jennie

Sedangkan irene hidup mewah bersama keluarga nya, keluarga yang berkecukupan memiliki kartu kredit nya sendiri bisa membeli segala kebutuhannya sendiri

"Ah ne! aku punya kartu kredit sementara kita bisa menggunakan ini selagi menunggu kau dapat pekerjaan" irene memperlihatkan kartu kreditnya yang diberikan orang tua nya untuknya

Taehyung menatap remeh ke kartu itu, taehyung mengambil kartu kredit yang dipengang irene "Kartu ini?"

Irene mengangguk mengiyakan pertanyaan taehyung

"Apa orang tua mu sudah tau kalau kau hamil?"

Irene menggelengkan kepala nya "Aku belum berani untuk bilang"

"Jadi?"

"Bwo?"

"Apa kau pikir orang tua mu tidak akan marah begitu tau kebenarannya?" lagi-lagi taehyung menatap remeh

"Tentu saja mereka akan marah"

Taehyung memutar-mutar kartu kredit irene ditangan nya "Jadi? apa kau pikir kartu ini tidak akan di blok?"

Irene terdiam sesaat ia tidak memikirkan itu

"Pabo-ya!" taehyung menjitak dahi irene "kartu ini pasti akan diblok!"

"Jadi bagaimana?" irene terlihat sedih

"Karena itu aku tanya, apa kau mau hidup susah bersama ku?" taehyung tidak yakin irene akan bisa diajak berjuang bersama

Dengan ragu-ragu irene mengangguk, melihat itu taehyung semakan ragu "Jinja?"

"Hm! Asal kau mau bertanggung jawab"

"Arraseo, aku yang akan mengatur semuanya neo! ikuti saja aku arrachi? Jangan banyak mengeluh!"

"hm"

                          ~oo00oo~

Irene membuka lemari pakaian taehyung melihat jaket yang ia berikan dulu, taehyung masih menyimpannya, jaket itu sangat mahal irene kira setelah berpisah taehyung akan menjual jaket itu

Irene duduk perlahan di kasur taehyung menyenderkan punggung nya dikasur

Kret..

Irene kaget taehyung masuk ke kamar dengan memakai handuk saja, dia sudah selesai mandi

Reflek irene langsung terbangun duduk manis menatap taehyung, irene rindu melihat taehyung

"Bwo?" taehyung mendekati lemari pakaian mengambil baju dan langsung memakai nya

Handuk itu ia taruh di kepala nya untuk mengeringkan rambut nya

Irene ingin membantu taehyung, irene menyentuh handuk itu dan tidak sengaja menyentuh tangan taehyung, taehyung terkejut dan langsung menjauhkan tangan nya dari handuknya

"Biar aku bantu" irene mengusap-usap kepala taehyung dengan handuk

"Besok aku akan cari apartemen"

"Untuk apa?"

"Jennie akan kembali ke korea lusa, kita tidak mungkin tetap tinggal disini"

"Mian" irene merasa bersalah kehadiran nya membuat taehyung menjadi susah

"Aku jadi susah karena mu! Karena itu kau harus menjaga anak itu baik-baik!" taehyung tidak berkata dengan keras hanya saja dengan tegas

"Siap Kim taehyung-ssi" irene memberi hormat pada taehyung

Taehyung gemas melihat tingkah irene, mereka tertawa bersama sudah  lama suasana ini tidak dirasakan oleh taehyung
.
.
.
.
.
..

Suddenly I Became a FATHER! -vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang