Part 19

412 76 3
                                    


1 minggu kemudian..

Satu minggu setelah taehyung mengembalikan taeri pada irene

Irene tidak pernah lagi bertemu atau berkontak dengan taehyung, ia bahkan tidak melihatnya lagi di kampus

Dia benar-benar menghilang tanpa jejak, bahkan teman-temannya saja tidak tau dimana dia

dan selama taeri dirumah irene ia selalu menangis tiap pagi dan malam

Karena disaat itulah biasanya ia bertemu taehyung tapi kini tidak lagi, dan taeri selalu menatap pintu tiap kali menjelang malam, menunggu kapan taehyung membuka pintu dan menemuinya

Ia selalu menangis saat membuka matanya dipagi hari dan taehyung tidak ada disisinya

Itu semua membuat irene sedih, taeri sudah benar-benar dekat dengan taehyung

Dan..  Yah, keluarga suho ternyata tidak mau menerima taeri, dan ingin membatalkan pernikahan ini, yah itu membuat irene senang dan sedih

Ia senang tidak harus menikahi suho, dan bisa terus bersama taeri, dan yang membuatnya sedih ini semua terjadi dengan terlambat, taehyung sudah pergi entah kemana

Jika dia masih di sini mungkin saja mereka bisa menjadi keluarga yang bahagia bersama taeri

Walaupun rencana pernikahan ini sudah dibatalkan tetap saja appa irene berusaha agar pernikahan ini tetap berlanjut

Tapi irene sudah memiliki taeri, dia tidak membutuhkan pernikahan, jika memang ia akan menikah suatu hari nanti maka itu dengan namja yang sangat irene cintai, kim taehyung

Ia berharap bisa bertemu taehyung

"Taeri-ya~ kau merindukan taehyung?"

Taeri hanya diam melihat kearah pintu menunggu kapan taehyung datang

"Nado, eomma juga merindukannya" irene mengelus kepala taeri

"IRENE!"

Eomma irene memanggil irene untuk bersiap pergi ke kampus, ia memiliki jam pagi

Irene berangkat ke kampus seperti biasanya, dan taeri bersama halmoni dan araboji nya

Dan tiap kali irene pulang kerumah, hal yang ia saksikan pertama kali adalah tangisan taeri yang menunggu taehyung

Ia duduk di depan pintu menunggu kapan taehyung datang, dan sering kali ia mencoba menggapai gagang pintu dan akhirnya terjatuh

"Taeri-ya mari kita makan" Irene menggendong taeri yang menangis di depan pintu

Irene duduk di meja makan bersama eomma, appa, dan taeri yang berada dipangkuannya

"Taeri ayo makan" irene menyuapi taeri, tapi taeri terus menangis ia menyenggol mangkuk makanannya dan menumpahi kaki irene dan mengenai taeri yang duduk dipangkuan irene juga "Taeri"

"Lihatlah anak itu!" appa irene mulai kesal dengan keberadaan taeri

"Yeobo!"

"Anak itu seperti pembawa sial!"

"Yeobo! Itu keterlaluan!"

"Jika bukan karena anak itu! Pernikahan ini tidak akan dibatalkan!"

"Dia hanya anak kecil!"

Appa dan eomma irene selalu bertengkar semenjak kedatangan taeri dirumah, dan taeri menangis semakin kencang

"Lihat! Sehari-hari selalu menangis!"

"Dia masih kecil!"

"Bawa pergi anak itu! Dia tidak suka disini, bawa saja dia pergi!"

Irene membawa taeri ke kamar, dengan mata berkaca-kaca sambil menenangkan taeri

Irene mengganti baju taeri

Taeri tak henti menangis "Taeri berhentilah"

Tangisannya semakin keras

"Berhenti" air mata irene tumpah mengenai pipinya, ia sungguh merasa tertekan sekarang

Ia merasa tak diinginkan di rumah, ia merasa hanya menjadi pengganggu

Ia memikirkan bagaimana taehyung selama ini mengurus taeri? Kenapa irene merawatnya dengan sekacau ini, sedangkan taehyung tidak

Tuk!

Tuk!

"Eoh?"

Eomma irene membuka pintu perlahan, melihat taeri yang masih menangis, ia menggendong taeri dan mengayun-ayunnya di tangannya

Taeri mulai terdiam dan perlahan tertidur

Sekarang irene merasa bukan ibu yang baik, bahkan halmoninya saja bisa menenangkan taeri, dan hanya ia sendiri yang tidak bisa

"Irene, pergilah kerumah bibimu dulu"

"Eoh? Wae?"

"Pergilah sampai appa mu tenang"

Irene hanya diam, ia mengalihkan pandangannya

"Nak, dengarkan eomma.. Ini yang terbaik untuk anakmu"

Irene kembali memandang eommanya "Arraseo"
.
.
.
.
.

Besoknya irene pergi dengan bus dengan taeri menuju rumah bibinya yang berada di Daegu

Ia tidak bisa tidur selama perjalanan, ia merasa sangat hampa, dan bagusnha taeri tidur selama perjalanan, jika tidak irene benar-benar tidak tau harus berbuat apa

Ia menuruni bus nya, dan berjalan menuju rumah bibinya

Disepanjang perjalanan ia hanya melamun sambil menggendong taeri, ia berjalan melewati ladang

Suara alunan musik saxophone memecahkan lamunannya

Ia menoleh kearah sumber suara, beberapa petani yang sedang beristirahat dan seorang pemuda yang memainkan saxophone

Musik yang menarik, dia memainkan saxophone dengan genre IDM

Hebat

Suara musik yang keras itu membangunkan taeri

"Huahuaaa"

Ia terbangun oleh suara yang keras, ia menangis kencang

Irene kebingungan, ia melepas kopernya dan mencoba menenangkan taeri "Taeri-ya uljima"

Kopernya bergerak

Irene berusaha menggapai kopernya sebelum jauh

Kopernya bergerak ke luar jalan dan jatuh ke sawah

Irene yang berusaha menggapainya malah tergelincir dan ikut jatuh ke sawah

Taeri masih menangis dipelukan irene, kaki irene terkilir, celana dan bajunya sangat kotor "Aish!"

Taeri berhenti menangis, dan ia tertawa sesaat setelah nya tangan seseorang mengangkat taeri dari peluka irene

Irene melihat pemuda itu, cahaya matahari tepat dibelakang pemuda itu

Irene tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas, irene menyipitkan matanya merasa silau

"Gwaenchanna?"

.
.
.
.
.

Suddenly I Became a FATHER! -vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang