© AI-potato
[enjoy our story♡ ]
—xXx—Setelah 7 jam menghabiskan waktu dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di puncak dan villa tujuan mereka.
Bahkan ketika baru sampai, Chuu, Lucy, Felix, Mark, dan Haechan melongo karena villa yang akan mereka tempati bukanlah bangunan dan halaman dengan ukuran kecil. Ini benar-benar jauh dari ekspetasi mereka.
Setelah mereka— Chuu, Lucy, Felix, Mark, dan Haechan— melongo lalu berakhir mendapatkan omelan dari Renjun karena harus membawa barang bawaannya masing-masing, mereka pun mengambil barangnya meskipun Lucy dan Haechan menyumpah serapahkan Renjun karena tidak tahu terimakasih karena Lucy dan Haechan lah yang sudah menata semua barang-barangnya ke mobil.
Masing-masing mereka membawa barang bawaan mereka sendiri. Tidak ada yang sudi untuk membawa barang bawaan orang lain selain milik mereka sendiri, ya begitulah mereka.
"Kunci mana kunci? Siapa yang pegang kunci?" Tanya Renjun kepada teman-temannya.
Bukannya jawaban yang didapat, tetapi mereka malah melirik satu sama lain seperti orang kebingungan. Hal itu semakin membuat pria keturunan China itu mendengus kesal.
"OY KUNCI MANA? BERAT INI GUE GENDONG-GENDONG TAS BEGO." Kali ini haechan yang marah-marah pada teman-temannya.
"Sabar dong! Emang lo doang yang berat." Ujar Ryujin melalui Haechan lalu memberikan kunci villa itu kepada Renjun.
Setelah pintu terbuka, semuanya langsung masuk kedalam villa besar itu. Semuanya langsung mengistirahatkan badannya di ruang utama villa itu.
"Pinggang gue rasanya kaya mau patah gara-gara angkat barang lo semua. Udah gitu gak pada terimakasih lagi, eh sampe sini baru melongo dikit langsung diomelin. Rasanya pengen gue pites aja." Kata Lucy dengan sedikit menyindir Renjun dan teman-temannya sambil tidur terlentang sembarangan di lantai.
"Lo pikir pinggang lo doang? Gue juga sama!" Ujar Haechan disebelah Lucy.
"Nyindir mas, mba?" Tanya Renjun.
"Ya lo pikir aja sendiri!" Sahut Haechan dan Lucy secara bersamaan.
Shuhua pun menghampiri dimana Haechan dan Lucy yang tengah terlentang sembarangan di lantai, lalu ia berjongkok, "Makasih udah angkatin barang-barang kita." Ujar nya lalu tersenyum.
"Emang Shuhua doang yang baik, yang lain jahat." Celetuk Haechan.
"Makasih Haechan, Lucy..." Kata mereka —Ryujin, Hana, Chuu, Somi, Aisha, Hyunjin, Felix, Yeonjun, Mark, dan Renjun- secara bersamaan.
✤✤✤
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Kumpulan remaja itu baru saja selesai membereskan barang-barang mereka masing-masing dan sekarang mereka tengah berkumpul diruang santai. Hari yang melelahkan, tapi cukup menyenangkan juga karena waktunya dihabiskan bersama-sama.
"Eh, gue mau kasih saran boleh gak?" Tanya Somi di tengah-tengah pembicaraan teman-temannya.
"Apa tuh?" Tanya Chuu penasaran.
"Gimana kalo tiap malem ada yang jaga-jaga kaya semacam ngeronda gitu biar kalo ada apa-apa gampang." Jelas Somi.
Mark menepuk ke-dua tangannya, "Good idea! Gue setuju. Yang lain gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘿𝙀𝙀𝙋 𝙍𝙀𝙑𝙀𝙉𝙂𝙀
Mystery / ThrillerApakah seseorang yang dianggap baik, akan baik selamanya? Sepertinya tidak. Akan ada saatnya dimana seseorang itu akan muak dengan seluruh drama yang dibuatnya dan akan menunjukkan dirinya yang sebenarnya. © 2019 by AI-potato