HAPPY READING LUVVEU
🌙⭐️💛
~~~Kini Jimin sudah sampai di kantornya--ralat tapi kantor appanya yang akan ia teruskan setelah lulus nanti. Tuan Jung bukan tidak mengizinkan Jimin untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi tapi ia ingin Jimin belajar lebih dulu dalam dunia perbisnisan agar saat dia pensiun nanti Jimin sudah memahami lebih dulu. Termasuk saat ini Jimin sudah cukup handal dalam mengurus beberapa bisnis. Maka dari itu tuan jung sering meminta Jimin untuk menggantikannya menghadiri rapat pertemuan.
Saat mendekati ruang pertemuan Jimin baru memakai jas yang sebelumnya hanya digantung di lengan nya. Jika sudah memakai fashion ala CEO, ia tidak terlihat seperti anak sekolahan lagi. Bahkan wajah nya terlihat sangat dewasa dan serius, tidak seperti biasanya saat di sekolah. Mungkin ia tidak ingin terlihat kekanakan oleh karyawan juga orang-orang yang hadir dalam rapat ini.
"Selamat siang. Maaf aku terlambat" ucap nya sopan dan sedikit membungkuk
Taehyung yang melihatnya hanya bisa tersenyum. Bukan--bukan senyuman yang ikhlas, senyuman itu terlihat seperti senyuman remeh. Mungkin ia sedikit merasa tersaingi oleh Jimin. Tapi memang nyatanya Jimin tidak kalah tampan dengannya.
Taehyung berusaha untuk bersikap seperti biasa saja, agar rapat ini berjalan dengan lancar. Begitupun dengan Jimin, ia tetap fokus sesuai dengan tugasnya.
•••
Rapat telah usai. Kini Jimin sedang merapihkan berkas-berkas nya yang ada di meja. Begitupun dengan Taehyung. Saat sedang menyusun lembaran-lembaran yang telah ia tanda tangani tadi, ia melihat ponsel Jimin yang menyala karena baru saja mendapat notifikasi. Bukannya mengabaikan justru pandangan Taehyung terfokus pada lockscreen yang Jimin gunakan. Disana terpapar foto Yunbi yang sedang terduduk di suatu taman sambil memegang sebuah bunga matahari.
Alih-alih ingin diam saja, tapi Taehyung memilih untuk bertanya pada Jimin. Entah kenapa ia penasaran pada hubungan Jimin dan Yunbi.
"Jimin-ah.. boleh aku bertanya" ucap nya memulai percakapan dengan santai, karena sekarang tinggalah mereka berdua di dalam ruang rapat ini.
"tentu saja, Tuan" jawab Jimin sopan dan juga formal. Ia tetap menghormati Taehyung meskipun terkadang rasa cemburu selalu datang saat ia menatap Taehyung.
"ah tidak perlu seformal itu. Panggil aku hyung saja. Lagipula kita sedang tidak membahas masalah pekerjaan" pinta Taehyung bersamaan dengan tangannya yang terulur menyentuh bahu Jimin yang sedikit lebih rendah dari nya.
Jimin hanya mengangguk, lalu ia mengajak Taehyung agar berbicara di ruangan nya saja karena ruang rapat ini akan segera dibersihkan oleh bagian kebersihan. Lagipula jika hanya untuk berbincang-bincang ringan dan melepas penat saja ruangan Jimin sangat cocok untuk hal tersebut. Terkadang saat hari libur, Jimin lebih memilih untuk mendatangi ruangan nya ini, Jimin selalu memutar alunan musik yang menghantarkan nada piano serta suara cicuitan burung sambil duduk di dekat jendela kaca yang sudah diberi bantalan kecil untuk melihat pemandangan ke luar sana.
Entah kenapa ia sangat menyukainya, ia bilang alunan musik seperti itu membuat dirinya sedikit lebih tenang, mungkin juga karena ruangannya yang sangat mendukung ini, Jimin memang sengaja memasang wallpaper bertemakan suasana pantai dan pegunungan disana agar dia dapat merasakan suasana itu meskipun sedang bekerja nanti. Dia juga sering mendengarkan sebagai alat penghantar tidurnya.
•••
Pandangan Taehyung tidak lepas dari setiap dinding yang sudah diberi wallpaper dengan corak alam tersebut. Jujur ia sangat takjub dengan ruangan Jimin ini. Bahkan ia sempat berpikir ruangan Jimin akan biasa saja karena dia masih berusia muda, dan mungkin saja dia jarang mendatangi ruangan nya. Namun kenyataannya berbanding terbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CeoBandz
FanfictionTentang seorang remaja perempuan berumur 19 tahun yang berhasil memikat hati CEO dari perusahaan tempat ayah nya bekerja. Pertemuan mereka bermula dari ketidaksengajaannya menabrak laki-laki tersebut. Akankah ia menerima persinggahan hati CEO terseb...