Prolog

78 21 13
                                    

Kim CiaKarna cinta pengaruh besar untuk kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Cia
Karna cinta pengaruh besar untuk kehidupan. Dan cinta butuh komitmen. Bukan hanya dengan kata kata tapi dengan pembutian. Jika tak dapat berkomitmen maka jangan mulai jatuh cinta!

***

Pagi itu pukul 07.30, tepatnya di hari senin. Kebiasaan itu kembali terjadi, seorang cewe yang berlarian dari ujung jalan sampai kedepan gerbang SMA Bogor Central School atau yang sering disebut dengan Borces.

Ya, kebiasaannya yaitu telat setiap hari senin. Dan selalu menggoda pak satpan yang bertugas menutup gerbang. Untung saja pak Rahman baik padanya.

"Pak rahmaaaaaaaannnn!!"

"Ih si neng telat mulu uda mulai itu upacaranya"

"Pak buka dong, nanti saya traktir lontong tante juni"

"Pungli terus neng, nanti kalo ketauan kepsek saya dipecat neng. Lontong mana bisa menjamin hidup saya"

"Ayolah pak, terakhir ini. Emang pak Rahman gak kasian sama saya kalau saya di jemur selama 5 jam pelajaran?" Bujuknya.

"Yeh bisa aja, yauda buruan jangan sampe ketauan" dengan cepat pak rahman membuka pintu gerbang dan sangat berhati hati, kalau saja guru lain melihat bisa tamat riwayatnya.

Cia pun melemparkan senyuman termanis nya kepada pak Rahman. Dia tahu kalau pak Rahman sangat mudah untuk digoda seperti itu.

Cekrek. . .

Kilatan lampu flashlight membuat Cia sedikit memejamkan matanya. Lalu melihat seorang lelaki yang sedang memotoinya saat masuk ke gerbang sekolah.

"Sip, bukti buat dikasih ke buk Mirna" ucap lelaki yang memotoi Cia itu. Dia berbicara sambil menggesekkan layar hpnya melihat hasil jepretannya itu.

"Heh! Siapa lo gasopan banget jadi orang!" Pekik Cia.

"Gue? Lo gak liat gue pake baju apa? Dan lo telat jadi gue bisa dapat poin plus dari buk Mirna" jawab lelaki itu dengan lantangnya. Dia memakai jas keamanan sekolah.

Setiap hari senin siswa yang berkeliaran itu hanya staff keamanan dan anak anak PMR. Dan hari ini Cia sungguh sial bertemu salah seorang anak keamanan.

"Aduh gue gak sempat ngeladenin lo, tunggu aja lo kalo jumpa sama gue nanti!" Ancamnya.

"Gatakut!" Tantang lelaki itu.

Cia langsung melongos pergi meletakkan tasnya di sela-sela bunga Bugenvil yang sudah membesar itu lalu bergegas menyelip untuk masuk kedalam barisan.

Setelah berhasil menyelip kedalam barisan, Cia berdiri dan membenarkan pakaiannya yang berantakan karan berlari dari ujung jalan.

"Heh, lo telat lagi pasti kan?" Tanya seorang wanita disampingnya.

"Iya hehe untung pak Rahman baik sama gue." Sautnya yang menjawab pertanyaan Kimberly.

Dialah Cia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang