bagian 3 #Waktu

19 4 0
                                    

Lucas

"Jika kau tak suka katakan saja. Aku tak akan memaksa. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa kau sangat cantik dan aku mencintaimu sejak pertemuan kita pertama kali"

***

Malam itu air menetes cukup deras dari langit hitam kelam. Bulan tak menampakkan dirinya begitu juga dengan bintang. Seorang gadis berdiri di depan meja kecil yang diatasnya terdapat mesin telepon rumah berwarna putih.

Ya, dia sedang berbincang dengan orang diseberang telepon itu. Raut wajahnya menunjukkan bahwa dia tak mengerti apa yang dikatakan orang itu

"Iya ma" ujar nya dengan orang yang dipanggilnya 'mama' itu. Setelah itu sambungan terputus, Cia meletakkan kembali seperti semula gagang telepon ketempatnya.

Angga berjalan menghampiri adik semata wayangnya itu. Kali ini dia berpakaian sangat rapi. Dan tak tampak seperti biasanya, kali ini Angga menggunakan parfume. Atau bahkan dia mandi parfume.

"Bau banget lo anjir" ledek Cia sambil menyekek hidungnya kuat kuat.

"Iri aja lo, siapa yang nelpon?" Jawab Angga yang tak memperdulikan ledekan Cia tadi.

"Mama"

"Bilang apa?"

"Katanya tamunya mau dateng gue disuruh bukain pintu".

"Oh"

"Rese banget lo kak" gerutu Cia sambil memukul bahu besar Angga. "Lo mau kemana?" Sambungnya.

"Keluar bentar mau bikin tugas"

"Yaelah bikin tugas bisa dikamar kali. Lagian hujan juga"

"Ya gue kan mau sambil pacaran bego. Lo sih jomblo mulu"

"Rese lo!"

Pertengkaran rumah susun itu pun berakhir sampai disitu. Angga berjalan keluar rumah dan membawa keluar mobil merah kesayangannya.

"Ck! Baru juga gue doorsmeer malah hujan" dercak nya kesal dengan hujan malam itu.

Akhirnya Cia tinggal sendirian didalam rumah besar itu. Dia melakukan perintah seperti yang diperintahkan mama nya. Membersihkan ruang tamu. Majalah majalah dan cd game Angga disingkirkannya kedalam kamar Angga.

Dia juga tak lupa membersihkan lantainya menggunakan vacum cleaner. Setelah itu dia berniat untuk duduk sembari menunggu tamunya datang.

Tapi baru saja dia ingin menurun landaskan bokongnya ke sofa big size itu, bel rumah berbunyi dua kali. Dia bergegas membukakan pintu kepada tamunya.

Ketika pintu terbuka diluar sana menampilkan seorang wanita cantik dengan dua orang laki laki. Pria pertama tampak tua dan yang kedua sepertinya anak mereka.

Cia melontarkan senyuman hangat kepada mereka dan mempersilahkan mereka untuk masuk, "silahkan masuk tante, om"

"Ah iya terima kasih" jawab wanita itu. Mereka masuk dan duduk seperti yang Cia perintahkan.

"Sambil nunggu mama papa pulang, tante sama om mau minum apa?" Tawar Cia.

"Ah tidak usah repot repot Cia apa yang ada saja" jawab wanita itu lagi. Cia kaget wanita itu mengetahui namanya. Tapi tanpa menunggu lama lagi dia berjalan kedapur.

Cia membuat jus untuk tamu papa dan mama nya itu. Dia terlihat bingung harus memperlakukan tamu orang tuanya itu bagaimana. Secara orang tuanya sangat jarang mengundang tamu.

Dialah Cia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang