Now playing: cheer up - twice
.
.
***Jaga dia yg sekarang sedang bersamamu. Hargai dia yg sekarang sedang menemanimu berjuang. Jangan sakiti dia karena mempertahankan tidak semudah mendapatkan. Kelak kamu akan sadar bagian terberat dalam mencintai adalah sabar.
***
"Kim, kayaknya gue mulai suka sama lo" ucap laki-laki dihadapannya.
Wajah Kim memerah, dia sangat malu menatap wajah cowok dihadapannya. Bahkan dia sangat senang. Setelah tidak berhasil mendekati Angga kakak Cia dia malah mendapatkan yang lebih dari Angga.
Sejak 6 bulan belakangan ini dia menyukai Angga. Angga tahu itu, tapi dia tak ingin menyakiti hati teman adiknya. Karna dia hanya memperlakukan Kim seperti adiknya, tak beda dengan Cia.
Bahkan Angga berterus terang dengan Kim untuk tak menyukainya karna dia hanya menganggap Kim seperti Cia adiknya. Hanya sebatas adik tak lebih dan tak kurang.
Kim sangat tahu diri dengan dirinya. Bahkan Kim menjauh dari Angga. Padahal Angga tak meminta itu. Tapi kim punya cukup besar harga diri dia melepaskan Angga, sampai dia melihat Angga berjalan dengan wanita lain.
Wajar saja Angga tak menyukainya. Karna wanita yang bersamanya waktu itu lebih cantik darinya. Bahkan terlihat sangat manis ketika tersenyum.
Menjauh adalah jurus handal kim untuk memberitahu kepada dirinya sendiri bahwa dia tak sepantas itu. Tapi sekarang perasaannya luntur ketika Devano mendekatinya.
Kepada lelaki lain dia selalu mengemis cinta, tapi tidak dengan Devano. Bahkan lelaki itu yang mengemis cinta kepada Kimberly.
"Gue tau gue gak pantes bicara gini, tapi gue gak bisa biarin lo jatuh sama cowo lain Kim, gue sayang sama lo" ujar Devano. Dia sangat pandai merangkai kata kata.
"Gue harus apa?" Sahut Kim.
"Mau gak kita merangkai cerita, bukan tentang kamu dan aku. Tapi tentang cerita baru kita kim. Will you be my girlfriend Kimberly?"
Senyum Kim merekah, pipinya merona mendengar itu. "I'm yours Dev" jawabnya.
Mendengar kabar baik dari bibir Kim membuat Devano kegirangan. Dia langsung memeluk Kim dengan semangat."Thanks babe" bisiknya di telinga Kim.
"Urwellcom Dev, gue harus manggil lo apa nih?"
"Sayang? Honey? Eh babe aja biar orang orang iri hehe" ujar Dev dengan kebucinannya.
"Bisa aja lo Dev"
"Bisa dong! Buat kamu apa sih yang gabisa?"
"Masuk yuk, bentar lagi bel" ajak Kim. Devano pun tak ada segannya menggenggam tangan Kim. Dia membawa Kim kembali kekelasnya, bahkan mengantarnya sampai kedepan meja Kim. Baru juga pacaran udah bucin parah.
"Najis!" Pekik Cia yang melihat keduanya.
"Gaboleh iri ya Cia, lo juga bisa sama Argio kalo mau" ledek Devano dan dibalas dengan tawaan dari Kim.
"Sialan lo Dev!"
Ledak tawa Kim dan Devano kembali terdengar. Menjengkelkan memang, tapi apa daya yang dikatakannya memang benar. Parah ih, baru jadian gue doain aja putus. Tapi bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialah Cia-ku
Teen Fiction"Terkadang kesalahan membawa kita kesebuah pertemuan tak terduga" - Kim Cia "kamu adalah kegagalan yang tak bisa kuterima nyata!" -Argio McDior "Tak ada salahnya jika aku dan kamu menjadi kita bukan?" - Kimberly "Sungguh mencintaimu apakah harus men...