25.PERMINTAAN MAAF

255 6 2
                                    

"Haduh pake pingsan segala lagi, bocah ada ada aja si" ucap Sabrina panik dan langsung ke kelas memberi tahu guru yang sedang mengajar supaya Chelsea di beri izin tidak mengikuti pelajaran.

"Yaelah baru di tanya gitu aja pingsan!" Ucap dhita pelan sambil memutar bola matanya dengan malas

Yudha segera membaringkan Chelsea dan berharap Chelsea segera sadar, Yudha kesal karena Dhita hanya mengikutinya bahkan tidak melakukan apa-apa.

"Eh ta! Bantuin gua dong, malah diem aja." Yudha kesal dan panik

"Iya gua bantu apa?!"

"Panggil anak PMR kek! Kalo diem terus Lo gaada guna! Mending pergi sana!" Ketus yudha

"Dasar ga tau diri!"

"Ngomong apa Lo barusan?!"

"Ga! Kalo lu mau nya gua pergi ya, okey gua akan pergi."

Gadis itu keluar UKS dengan santai. Yudha menggerutu kesal gadis itu benar-benar pergi dari hadapannya tanpa membantu apa pun dasar ga guna!

Sabrina tiba-tiba datang membawa dua orang PMR "gimana keadaannya?" Tanya Sabrina panik.

"Masih belum sadar"

"Yaudah mending kalian keluar dulu biar kita coba urus ini" ucap Agatha dan Vio yang merupakan PMR

"Okey kalo gitu" ucap Yudha dengan pasrah

Mereka berdua keluar dari UKS dan membiarkan PMR mencoba menyadarkan Chelsea. Yudha membawa Sabrina ke depan gudang sekolah.

"Lo mau ngapain ngajak gue kesini? Jangan bilang.."

"Syut! Ngomong apaan si Lo, gua ga bakal ngapa ngapain Lo kali! Gr tau ga"

"Ya terus lu mau ngapain Ardhito sayudha???"

"Gua mau nanya ke lu soal Alpin"

"Alpin? Kenapa dengan dia?"

"Bener kalo beberapa hari yang lalu Alpin pergi ke Bandung?"

"Ya gua ga tau pasti sih karena gua taunya dia ga masuk gara gara izin ada acara keluarga tapi soal dimana nya gua ga tau"

"Lo tau kalo kemarin Chelsea sepulang sekolah sempet ke bandara?"

"Ke bandara? Ngapain?"

"Ck! Lo ga tau soal ini ya?"

"Ya gua baru tau setelah lu ngomong barusan"

"Chelsea kemarin ke bandara dan ngejemput Alpin disana"

"Ya terus kenapa?dia cuman ngejemput kan?"

"Sabrina, bukan masalah itu, dia bahkan sampe kelepasan peluk pelukan dan dia tuh udah punya gue."

"What? Pelukan? Serius Lo? Tapi gua yakin dia ga maksud sih, mungkin karena terlalu senang Alpin kembali ke Jakarta"

"Tapi apa harus seperti itu? Bahkan dia ga tau gimana kaget nya gua saat gua liat video itu"

"Video apa?"

"Ya, video mereka pelukan itu"

"Lo tau dari siapa?"

"Jadi tadi tuh gua lagi ngejalanin hukuman Bu Sinta karena telat masuk sekolah dan tiba-tiba ada cewe Dateng ngasih minuman ke gua terus abis itu dia ngasih liat video itu ke gua dan gua langsung syok terus tiba-tiba pas banget ada orangnya dateng"

"Cewe yang tadi?i-itu Dhita kan kalo ga salah, anak XI IPA 1?"

"Lo kenal?"

"Ya jelas gue kenal! Dia itu termasuk cewe populer di sekolah kita"

"Tapi kenapa gua ga pernah liat dia ya?"

"Karena Lo terlalu sibuk bucin sama Chelsea Bambang!"

"Dasar jomblo sirik aja."

Tiba-tiba Agatha datang dan segera memberi tahu Yudha bahwa Chelsea sudah sadar "yud! Chelsea udah sadar, dia tadi nyariin lo"

"Oke gua kesana sekarang"

"Gua ikut!"

Mereka bertiga segera menuju ruang UKS dan benar saja Chelsea sudah sadarkan diri. "Yu-yudha"

"Akhirnya kamu sadar"

"Maafin aku ya Karena kemarin aku ga kasih tau kamu kalo aku mau ke bandara"

"Iya gapapa maksudnya kalo kamu mau pergi kan ada aku, aku bisa nganterin kamu ke sana"

"Dan soal peluk-"

Yudha segera memotong pembicaraan Chelsea "udah ga usah dibahas aku gapapa"

"Maafin aku ya sekali lagi udah bikin kamu salah paham"

"Iya" ucapnya hangat sambil tersenyum

Yudha segera berterima kasih kepada Agatha dan Vio karena sudah membantu nya. Lalu keduanya segera pergi ke kelasnya masing-masing dan mengikuti kembali pelajaran mereka.

***

MelepaskanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang