03-Sedikit kerusuhan

282 29 1
                                    


•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ayam berkukuk begitu keras, tetapi waktu mulai memperlihatkan dirinya bahwa waktu sudah berlalu begitu cepat. Pukul 05:58, masih sangat pagi dikalangan anak muda yang masih malas bangun dan engan pergi dari tempat tidurnya.

Tetapi jimin sudah berada disalah satu tempat favoritnya, yaitu sungai yang dekat dengan kampung mereka. Mungkin airnya sudah tidak bening lagi, tetapi banyak kenangan disini. Dimana mereka berempat sering bermain bersama disana.

Jadi cukup mengesankan untuk diingat, dan seharusnya ia tidak datang terlalu pagi. Entah kenapa, hari ini ia bangun dengan cepat dan langsung menuju lokasi ini. Selain tempat yang penuh kenangan, tempat ini juga sebagai pelampiasan jimin jika ada masalah besar

Apalagi pembicaraan mereka kemarin malam, membuat jimin hanya bisa pasrah. Saat tau jika sang bunda akan langsung mengajaknya kerumah, ia malah lebih memilih untuk pergi. Walaupun dirinya sudah dilarang keras, tetapi sekali lagi ia tidak tau kenapa.

Lagipula pemandangan matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sini dan sangat memanjakan pandangannya, seolah-olah masalah yang ia hadapi telah sirna.

Mungkin kebanyakan orang menganggap bahwa masalah yang dihadapi jimin terlalu berlebihan, tetapi jujur saja. Saat mengingat bayang-bayang kelam itu membuatnya semakin takut jika melakukan hal yang sama, dan itu sangat ia hindari.

Dan demi kebahagiaan banyak orang, jimin rela mengorbankan kebahagiaannya hanya untuk melihat sang bunda bahagia. Seperti perkataan ayahnya, ini adalah hidupnya dan hanya dia yang berhak menentukan segalanya.

Baik dan buruk akan ia terima, karna itu sudah menjadi konsuensinya saat mengambil keputusan. Ia juga belajar dari kisah yang diceritakan oleh sang ayah, bahwa merelakan sebuah kebahagiaan seseorang akan membawakan hal yang baik. Mungkin ia akan mencobanya

Tidak terasa waktu begitu cepat, dan kini ia dihadapi oleh pemandangan yang begitu menyejukan hati. Suara kicauan burung mulai terdengar, serta riuhnya suara anak-anak mengisi kampung itu membuat suasana hati jimin kian membaik.

Sampai didetik kelima belas, ia kedatangan ketiga sahabatnya yang sudah duduk dipinggiran sungai sambil memperhatikan jimin yang masih terpejam. Sampai salah satunya membuat dirinya terkejut bukan main

"Woy ji, tumben banget lo kesini pagi banget? Ada gerangan apakah dikau wahai Jimin Aditya Purnama?" kejutnya sedikit bernada tinggi

"C-k, lo ngageti gue aja sih seok! Mau gue timpuk lo?"

Setelah berkata seperti itu jimin mengubah posisinya menjadi lebih nyaman, sedang hoseok hanya bisa mendengus kesal mendengarnya. Padahal dirinya hanya ingin bertanya, kenapa malah berakhir dimarahi sih?

One Sided Love [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang