1

1.3K 51 7
                                    

"Makasih ya untuk hari ini" Ucap lelaki itu.
"Iya sama-sama, aku juga makasih ya" Jawab gadis itu dengan senyum yang mengembang.

Lelaki itu pulang mengendarai motor ninja hitamnya. Dengan memakai helm fullface dan jaket Bomber hitam bak anak geng motor yang suka membuat onar di jalanan. Namun, dia bukanlah anggota dari geng motor, ia malah membenci komplotan itu.

Setelah mengantarkan gadis yang amat dia sayangi itu, dia langsung pulang ke rumah karena ia merasa sangat lelah.

****
"Hah... " Gadis itu terbangun dengan nafas terengah-engah.

"Cuma mimpi ternyata" Ucap gadis itu.

Mungkin aku kemarin terlalu senang kali sampe kebawa mimpi. Pikir gadis itu.

"Acita..... Bangun sayang udah siang" Teriak wanita paruh baya dari dapur kesayangannya.

"Iya mah... Ini Cita udah bangun kok" Balas teriak gadis itu.

"Cepetan Cita.. " Jawab balik sang mama dengan teriakkan. Ya gadis itu bernama Acita Rahma Dityo, sedangkan wanita paruh baya yang dipanggil mama oleh Acita bernama Sarah Dityo.
Rahmat Dityo suami dari Sarah Dityo datang dengan kerutan di keningnya.

"Ada apa sih ma kok teriak-teriak, ini rumah bukan hutan mama"

"Iya tuh si mama sukanya teriak-teriak" Sahut Acita dari atas tangga menuju ke lantai satu.

"Kamu juga Cita teriak-teriak" Sahut sang papa dengan sewot.

"Hehe... Santai dong papa ku sayang, kalo gak teriak mana denger tu si mama"

"Kok jadi mama yang disalahin" Sahut sang mama tidak terima disalahkan oleh anak prawan nya.

"Yaudah-yaudah Cita yang salah" Jawab Cita pasrah.

"Sarapan yukk... Cita udah laper banget" Ajaknya dengan ceria.

"Ehemmm.... Enak ya sarapan sendiri, bagus, abangnya ditinggal, emang Cita doang anaknya?" Tanya cowok jangkung itu dengan nada kesal.

Alendra Putra Dityo, itu nama yang tertulis jelas di nametag nya.
"Hehe.... Maaf bang, makan yuk" Akhirnya mereka sarapan dengan damai tanpa drama yang bisa merusak pagi hari ini.

****

Jam sudah menunjukkan pukul 06:45, Alendra yang kerap disapa dengan Ale itu sudah siap dengan motor sport kesayangannya yang berwarna hitam merah. Dengan santainya ia dan adik kesayangannya berangkat sekolah padahal mereka beda sekolah dan 15 menit lagi bel masuk SMA 2 tempat sekolah Cita akan berbunyi.
Seperti biasa ia meminta abangnya untuk berangkat sekolah melalui jalanan sepi yg biasa ia sebut dengan jalan alternatif, dan seperti biasanya juga ia bertemu dengan lelaki yang selalu tersenyum saat mereka bersimpangan di jalanan sepi tersebut.

Hampir 15 menit Acita dan Ale menempuh perjalanan lumayan panjang menuju ke sekolahnya.

"Alhamdulillah gerbangnya gak dikunci" Ucap Acita lega.

Setelah ia berpamitan ke abangnya, bel masuk sudah berbunyi, dengan cepat Acita berlari karena takut akan dihukum oleh guru yang mengajar di jam pertama.
.
.
.
.

Tring.... Tring....

Bel tanda istirahat sudah berbunyi. Acita masih berdiam diri di bangkunya. Hingga.....

Ting...
Suara notifikasi di smartphone Acita yang berlogo apel digigit dengan 3 buah boba sebagai kameranya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SATU KEPING HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang