Jangan Kejar!

52 14 0
                                    

Katanya benci, ngapain nyari?
-Albert-

Brraaakkkk
"Suara apaan tuh?" Tanya Chelsea refleks.

"Gatau," ujar Resya menggelengkan kepalanya.

"Halah, kucing kali. Udah yok balik ke kelas! Habis ini juga mau pulang." Raya mendahului yang lain untuk menuju ke kelas.

Tettt.... Tettt.... Tettt....

"Pulang bareng gue ya, Res!" Ajak Jonathan sudah berada di samping Resya.

"Ehm..." Resya menoleh ke arah Albert yang berjalan seiring dengannya namun dengan jarak sekira 1-2 m. Ia tak dihiraukan Albert.

Ada apa dengan cowok itu?
Biasanya ia yang akan memaksa bahkan mengancam Resya agar mau pulang bersamanya. Lalu ini dia tak bereaksi apapun? Padahal Resya yakin bahwa Albert pasti mendengar ajakan Jonathan.

"Oke," jawab Resya akhirnya.

"Masuk Res!" Seru Jonathan ketika menemui Resya yang masih terdiam menatap kosong mobilnya.

"Eh, iya."

✓✓✓

"Eh, non Resya udah pulang," sambut Bi Ira, Asisten Rumah Tangga di rumah Resya.

"Iya Bi. Ya udah Resya ke atas dulu ya," ucap Resya sambil berjalan.

"Mau dibuatin apa non?"

"Nggak usah Bi. Nanti Resya ambil sendiri. Oh iya, titip ya Bi, kalo kak Revan udah pulang suruh ke kamar Resya!"

"Baik non."

"Makasih Bi," ujar Resya sebelum menaiki tangga.

"Sama-sama non."

Setelah berganti baju yang lebih santai, Resya duduk di atas tempat tidur dengan memainkan Handphone nya.

"Apa cowok itu kerasukan ya? Kok jadi dingin banget gitu. Kek gak kenal gue aja."

"Ih, ngapain juga gue mikirin cowok itu. Gak penting banget sih!"

"Ahhh. Udah deh. Pusing gue!" Resya bermonolog dengan mengeluarkan apa yang sejak tadi berada di hati dan pikirannya.

"Bodo, mending gue ngehalu sama dunia gue," putus Resya sembari membuka Hp-nya.

Dunia Oranye, adalah dunia ke-2 bagi Resya. Ia bisa mengkhayal sesukanya seperti tokoh dalam cerita yang ia inginkan. Ia bahkan juga bisa menciptakan dunia itu sendiri. Bahkan tanpa tersadar pun ia terlelap dalam impian kehaluan.

✓✓✓

"Udahlah Sya, jangan ngambek lagi ya. Nanti aku beliin coklat deh ya," bujuk Garda tak tahan melihat Resya yang tengah dilanda cemburu.

"Gamau. Nanti jalan sama cewek lain lagi."

"Maaf Sya. Janji gak diulangin lagi. Serius. Lagian tadi dia cuma mau cerita." Garda masih keukuh dengan bujukannya.

ALSYA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang