Lupain masa lalu! Tatap masa depan! Lihat, mana yang lebih penting buat lo!
-Revan-Resya tertegun mendengar perkataan dingin yang keluar dari mulut Albert.
Ada apa dengan cowok itu?"Dasar kulkas!" Gerutunya sembari melangkahkan kakinya untuk pergi tanpa menghiraukan panggilan dari Raya.
Seseorang menarik tangan Resya tanpa aba-aba.
"Kenapa dek?" Tanya Revan setelah berhasil mengajak Resya melewati koridor yang jarang dilewati."Gue gapapa kak," ucap Resya memalingkan pandangan dari kunci mata Revan.
"Lo gak bisa bohong sama gue dek!" Revan menarik nafas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya, "lo ada rasa kan dek sama Albert?"
"Enggak kak! Gue tuh masih sayang sam---"
"Garda? Dia udah pergi jauh dek. Bahkan saat lo mau nganter dia ke bandara, dia nolak kan? Tapi lo tetep maksa dan minta tolong gue buat anterin lo ke sana. Tapi apa yang lo lihat, huh? Dia sama cewek lain kan?" Potong Revan mengembalikan ingatan Resya tentang masa lalunya dengan Garda.
"Bub... Bukan kak. Bukan gitu. Gue yakin cewek itu pasti cum---"
"Udahlah dek! Udah cukup sampai sini penderitaan lo buat nunggu Garda yang nggak pernah kasih lo kepastian sedikitpun. Dan gue tau, lo mulai ada rasa sama Albert kan?" Cecar Revan. Meski sungguh di hati kecilnya, ia tak tega melihat adiknya yang kini menangis.
"Gue... Gue gak tau kak. Tap---" Revan membungkam mulut Resya dengan satu jarinya. Ia berharap, Resya akan mengerti maksud perlakuannya hanya semata-mata untuk kebaikan dirinya seorang.
"Lupain masa lalu lo, Dek! Tatap masa depan! Lihat, mana yang lebih penting buat lo!" Tutur Revan puitis sebelum ia mengatakan, "sekarang lo diam dan dengerin gue ngomong sampai selesai! Jangan potong penjelasan gue, paham?"
"Heem." Resya mengangguk tanda mengerti akan perintah dari kakaknya itu.
"Nama panjang Albert adalah Albert Giovansyi Verrone dan nama Garda adalah Albert Graduanse Verrone. Keduanya adalah Albert G Verrone. Mereka adalah saudara kembar dengan Garda yang terlahir sebagai kakak dan Albert sebagai adik.
"Nama panggilan mereka ketika di lingkup keluarga untuk membedakan adalah Garda dan Gio, bukan Albert. Kenapa Garda sudah lulus sebelum Gio adalah karena dia memiliki otak yang encer. Dispensasi diberikan oleh guru ketika ia masih SMP. Sehingga dia sudah lulus sekarang.
"Jadi Albert Graduanse Verrone atau Garda kekasih lo dulu itu adalah saudara kembar Albert Giovansyi Verrone atau Albert yang sekarang lo kenal. Mereka beda tapi sama-sama membuat lo jatuh cinta dek. Dan lo juga mencintai mereka berdua. Yang sebenarnya adalah mereka berdua adalah saudara!" Jelas Revan yang membuat Resya terduduk lemah. Tak menyangka hal sebesar ini baru ia ketahui sekarang.
"Sorry dek. Gue udah coba bilang dari kemarin tapi lo gak mau denger. Ini demi---" Revan mencoba menyamakan tingginya dengan Resya yang tengah duduk agar sejajar.
"Stop!"
"Dek, gue lakuin ini cuma buat keb---"
"Pergi! Gue mau sendiri! Ini semua kenyataan yang gak pernah ada di bayangan gue kak!" Potong Resya cepat.
"Tap---"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYA [HIATUS]
Random"Kenapa sih, hubungan gue sama lo itu selalu abu-abu? Gak pernah jelas." - Resya. "Karena lo yang membuat semuanya begitu!" - Albert. Resya dan Albert. Akankah semua akan jelas dan tak lagi tabu? Happy Reading🔥 (Slow Up)