Taehyung memasuki kamar Lisa dan mendapati parabatainya itu sedang kesulitan memasang kaitan pada bra nya, tanpa kata ia mendekat dan mengaitkan kaitan bra Lisa.
"thank's" ujar Lisa.
Taehyung memeluk Lisa dari belakang, ia menyandarkan dagunya di pundak gadis itu.
"kenapa?" tanya Lisa seraya mengelus punggung tangan Taehyung yang melingkar di perutnya.
Taehyung memejamkan matanya. "entahlah, tiba-tiba aku merasa gelisah"
Lisa berbalik dan melingkarkan tangannya pada leher Taehyung. "ada hubungannya dengan apa yang kita lakukan?"
"aku juga tidak tahu, seperti akan ada sesuatu yang terjadi" Taehyung menyatukan kening mereka.
"jangan terlalu dipikirkan oke, karena itu akan semakin membuatmu gelisah. Kita tunggu saja, yang penting kita selalu waspada."
Taehyung menghela nafas panjang sebelum kemudian menyambar bibir Lisa, menyalurkan segala kegelisahannya pada parabatainya itu.
Lisa sendiri hanya mengelus tengkuk Taehyung, membiarkan Taehyung menyalurkan semua kegelisahannya padanya. Ini adalah salah satu cara untuk membuat Taehyung merasa lebih baik.
Hingga beberapa saat kemudian Taehyung melepaskan pangutannya, ia mengelus pipi Lisa dan mengusap bibir parabatainya yang basah.
"wanna sleep together?" tanya Lisa.
Taehyung mengangguk. "hm"
Keduanya berjalan kearah tempat tidur dan membaringkan diri disana, Lisa menarik selimut sebelum kemudian memeluk Taehyung, membiarkan Taehyung bersandar nyaman di dadanya.
Taehyung memeluk pinggang Lisa dan menyamankan diri, Lisa selalu bisa membuatnya nyaman dan tenang disaat seperti ini.
*
*
*Disebuah bangunan yang terlihat tua diluar namun begitu megah didalam, beberapa orang berjubah hitam memasuki bangunan tersebut. Hingga langkah mereka terhenti saat mendapati sosok yang tengah berdiri menghadap sebuah lukisan yang entah dimana letak keindahannya karena menampilkan gambaran pembantaian.
"mereka semakin sulit dilacak, Lord" ujar salah satu diantara mereka.
Sosok tersebut menoleh dan menatap mereka semua datar. "mereka yang sulit dilacak atau kalian yang tidak becus mencari mereka?"
"ampun my Lord, kami akan mencari lebih keras"
Sosok tersebut mengibaskan tangannya tanda menyuruh mereka untuk pergi, ia kembali berbalik kearah lukisan yang sedari tadi ia pandangi. "tak akan aku biarkan kalian terus berkeliaran dengan bebas, selamanya iblis berada ditingkat tertinggi."
Sosok tersebut, Jeffrey Jung, atau Jung Jaehyun. Raja iblis yang dikenal dengan kekejamannya, penguasa dunia bawah, pengendali semua makhluk berhati gelap dan mimpi buruk bagi semua orang.
*
*
*Lisa mengerjap pelan dan melihat hari mulai sore rupanya, dengan sangat perlahan Lisa melepaskan lilitan tangan Taehyung pada pinggangnya dan bergerak bangkit. Ia berjalan keluar setelah mengenakan t-shirt hitam polos yang ia ambil sembarangan dari lemari, dirinya berniat membuat makan malam.
Saat memasuki dapur, Lisa langsung berkutat dengan bahan makanan dan alat dapur. Hingga beberapa saat kemudian ia dikejutkan dengan sepasang tangan yang melingkari pinggangnya. "sudah bangun?" tanyanya tanpa menghentikan kegiatannya memotong sayur.
Sang pelaku, Taehyung hanya bergumam tidak jelas seraya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Lisa.
"ingin berkunjung ke Institut? Mungkin disana kau bisa mendapat ketenangan lebih" ujar Lisa, ia tahu kalau kegelisahan parabatainya itu masih ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARABATAI [Taelice]
FanfictionMereka tak sengaja bertemu saat sama-sama dikejar Hunter, entah memang sudah takdir atau apa, yang jelas pada saat itu mereka langsung menemukan kecocokan. Taehyung bisa menutupi kekurangan Lisa, dan Lisa bisa mengimbangi Taehyung. Hingga pada akhir...