07. Be friend?

547 68 30
                                    

Taehyung dan Lisa kembali ke villa setelah puas berjelajah kuliner, Jungkook benar-benar tak mengusik mereka. Hunter itu tak melakukan sesuatu pada mereka setelah mereka pergi, dan mereka bersyukur akan hal itu karena tak perlu buang-buang tenaga.

"kapan kita akan kembali?" tanya Lisa setelah mereka duduk di sofa.

"lusa mungkin, aku masih ingin disini." jawab Taehyung.

Lisa diam sejenak, ia masih memikirkan resiko setelah bertemu dengan Jungkook. Apa Hunter itu akan melakukan sesuatu yang buruk nantinya?

"ada apa?" tanya Taehyung saat melihat Lisa melamun.

Lisa menoleh. "apa tak apa mengatakan hal itu pada Hunter itu?"

"tak apa, sekalian memberi tahu kalau yang mereka lakukan sebenarnya tidak ada gunanya. Lagi pula kalau dilihat dari wajahnya, dia bukan orang yang sembarang mengambil keputusan."

Lisa menganggukan kepala, ia bergerak untuk bersandar pada Taehyung. "jika dipikir ulang, Hunter itu terlalu logis untuk berurusan dengan Shadow seperti kita."

Taehyung mengecup puncak kepala Lisa. "dia melakukan itu untuk mengisi kesibukan mungkin."

*
*
*

Donghae menghadiri pertemenuan yang digelar oleh para petinggi, baik itu werewolf dan Shadow. Pertemuan rahasia yang sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir.

"sepertin yang kita tahu, kalau ancaman kita sekarang bukan hanya dari bangsa Iblis. Para manusia dengan keingin tahuan yang tinggi juga memilih ikut untuk mengusik kita, khususnya para Shadow. Kita tak mungkin menyingkirkan para Hunter kerena itu dilarang." ujar Donghae.

"Jaehyun semakin menggila sekarang, apalagi bangsa vampir berada di pihaknya." sambung Sandara.

"lambat laun mereka akan mengetahui apa yang kita lakukan sekarang, mereka memiliki banyak mata. Terutama kawanannya Jaehyun, mereka bisa menjelma menjadi siapa dan apa saja." kali ini Jiyoung.

"kita harus selalu siaga, serangan bisa saja terjadi kapan saja." timpal Hyorin.

"ah, Donghae. Kau sudah menemukan siapa siantara anakmu yang memasuki perpustakaan sarasia di institut?" tanya Minjun.

Donghae menghela nafas panjang. "belum, aku tak bisa mencurigai salah satu diantara mereka. Jawaban mereka rata-rata sama."

"menurutku sebelum terjadi sesuatu yang janggal, kau bisa tetap tenang. Lagi pula tak mungkin kan diantara anak mu menyalah gunakan apa yang mereka dari perpustakaan itu?" kali ini Yunho yang bicara.

Donghae mengangguk. "tapi tetap saja aku harus tahu siapa orangnya."

*
*
*

Di kursi kebesarannya Jaehyun duduk tenang dengan segelas wine ditangannya. "ini akan semakin menarik." gumamnya seraya menyeringai.

BRAKKK!

Jaehyun menghela nafas. "Lee Haechan!"

Sang pelaku hanya menunjukan cengiran bodohnya. "Jangan terlalu serius hyung."

Jaehyun mendengus. "ada apa?"

"mereka melakukan pertemuan lagi."

"aku tahu."

Haechan langsung menatap Jaehyun dengan tatapa protes. "kau mengirim iblis lain untuk melakukannya?"

"tidak."

Haechan menyerngit. "lalu?"

"aku mengirim salah satu mata ku sehingga aku bisa melihatnya sendiri."

PARABATAI [Taelice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang