Paginya, Taehyung dan Lisa langsung dipanggil keruangan Donghae. Hebatnya mereka adalah bisa mengontol semuanya, mulai dari kegugupan hingga ekspresi wajah.
"ada apa ayah?" tanya Taehyung saat mereka sudah berdiri dihadapan Donghae.
"kalian pasti sudah mendengarnya dari saudara kalian disini, siapa yang menyentuh buku di rak paling tinggi pojok sebelah barat perpustakaan?"
"bukankah kami semuanya membaca semua buku yang ada diperpustakaan? Lagi pula rak pojok sebelah barat adalah tempat yang sering kami kunjungi karena disana merupakan tempat dimana buku-buku yang menjelaskan tentang banyak hal penting" Lisa berhasil menjawab dengan tenang.
"sebenarnya ada apa? Apa sesuatu telah terjadi?" tanya Taehyung.
Donghae menghela nafas dan menggeleng. "ayah hanya bertanya, kalian boleh pergi"
Taehyung dan Lisa membungkuk sejenak sebelum kemudian pergi dari sana, meninggalkan Donghae yang menatap mereka dengan tatapan yang entahlah, hanya Donghae yang tahu artinya.
*
*
*Lisa berjalan keluar dari institut, ia akan ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa kebutuhan, sedangkan Taehyung berada diruang latihan.
Satu hal yang harus diingat, meskipun mereka sepasang parabatai, mereka tak harus selalu bersama. Jadi jangan heran kalau Lisa keluar dari institut sendirian.
Memasuki supermarket, Lisa langsung mengambil troly dan mulai berburu kebutuhan. Namun saat ia berada di stan buah, ada seseorang yang mendekat dan berdiri tepat dibelakang Lisa. Bahkan punggung mereka sampai bersentukan sesekali.
Lisa sendiri tak ambil pusing, mungkin pengunjung lain yang sedang memilih sayur.
"masih terus bersembunyi eoh?" tiba-tiba sosok dibelakangnya bersuara.
Lisa menyerngit, namun kemudian menggeleng pelan. Mungkin bukan ia yang diajak bicara.
"coba aku tebak, kau adalah salah satu dari anak Lee Donghae." sosok itu kembali bicara.
Lisa langsung menegakan kepalanya. "siapa kau?"
"menurutmu aku siapa?"
"jangan berbelit, katakan saja!" ia menarik pelan stelesnya dari saku lengan jaketnya.
"tak perlu menggunakan senjatamu, aku malas membuat keributan di tempat umum."
Lisa menggeram. "siapa kau?"
"bukan seseorang yang penting, aku hanya tahu saja siapa dirimu dan dibawah nama siapa kau berlindung."
Lisa tak menanggapinya lagi, ia hanya mempercepat nemilih buah dan segera pergi ke kasir. Bukan takut, ia hanya ingin menghindari masalah. Ia bersyukur karena Taehyung memaksanya menggunakan mobil, hingga ia bisa memutar arah agar tak langsung menuju institut.
*
*
*Taehyung menyerngit kala Lisa memasuki istitut dengan terburu-buru-buru, membuat ia langsung bergegas mendekati parabatainya. "ada apa?" tanyanya.
Lisa tak menjawab, ia meletakan belanjaannya disofa dan berlari kearah jendela. Menyingkap sedikit gordennya dan melihat keadaan diluar.
"hey ada apa sebenarnya? Ada yang mengikutimu?" tanya Taehyung lagi.
Lisa berbalik kearah Taehyung seraya mengusap wajahnya gusar. "tadi saat aku belanja ada orang yang entah siapa, dia sepertinya tahu aku siapa." ia menceritakan secara tergesa.
Taehyung menangkup wajah Lisa. "tenang, ceritakan pelan-pelan"
Lisa menarik nafas panjang sebelum kemudian menceritakan semuanya, jujur ia khawatir kalau orang tadi bukan orang sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARABATAI [Taelice]
FanfictionMereka tak sengaja bertemu saat sama-sama dikejar Hunter, entah memang sudah takdir atau apa, yang jelas pada saat itu mereka langsung menemukan kecocokan. Taehyung bisa menutupi kekurangan Lisa, dan Lisa bisa mengimbangi Taehyung. Hingga pada akhir...