Three.

6 2 1
                                    

Love recognizes no boundaries

~~~~~~~~~~~~~~~

"BAYANGIN DEH, GUE GATAU GUE SALAH APA TIBA TIBA GUE DITAMPAR. GUE MAU MINTA MAAF TAPI MALU BRO, GUE HARUS GIMANAA" suara Shaun yang selalu heboh menarik semua perhatian di kelas. Sementara didepannya, Ansen yang hanya bisa diam dam mendengarkan

"Dude, calm down. Gue yakin dia gabakal lama marahnya. Nanti kalo dia udah dateng, langsung minta maaf. Kalo ngga dimaafin cari cara lain biar elu dimaafin. Mau elu habisin duit cuma buat beli bunga atau apa, gue ga peduli pokoknya kalian harus baikan" ucap Ansen dengan cepat bagaikan rapper

"Bro, slow down, I'm the one who's having a problem not you. Doain aja ya, gue bisa baikan. Gw juga berharap banget bisa kayak kemaren-" "Ditampar?" Ucapan Shaun dipotong oleh Ansen yang sudah lelah mendengarkan kebacotannya

"EH GA SOPAN YA MOTONG OMONGAN YANG LEBIH TUA" Shaun kembali heboh. "Ngaku ya?" ucap Ansen mengejek. Shaun yang sakut hati pun langsung menaruh kepalanya diatas lipatan tangannya yang berada diatas meja

Beberapa saat kemudian Ansen menepuk bahu Shaun yang mengakibatkan Shaun menatapnya dengan tatapan tajam. Ternyata, Ansen hanya ingin menunjukkan bahwa seseorang yang paling Shaun tunggu telah datang.

Caroline Archer datang dengan menenteng tas hitam di pundak kanannya. Tetapi ada satu hal yang mengganjal. Tetapi tidak semua orang menyadarinya

"CAROL! CAROL MAAFKAN HAMBAMU INI. HAMBA TIDAK BERMAKSUD APA APA. HAMBA TIDAK TAU BILA PERTEMANAN MERUPAKAN HAL.YANG SULIT UNTUKMU. MULAI SEKARANG HAMBA BERJANJI, HAMBA DAN ANSEN AKAN MENJADI TEMAN BAIKMU" Carol yang baru datang kaget mendengar teriakan yang ditujukan pada dirinya. Keheranannya bertambah saat melihat sosok Shaun yang berlutut didepannya sembari berulag ulang mengatakan "maaf"

'Napa gue temenan sih sama setan satu ini' batin Ansen yang duduk dibelakang kelas

"Apaan sih?" Ucap carol heran dan berusaha menutupi wajah bagian kirinya

"Maaf soal kemarin. Aku ngga tau apa apa. Aku gabakal berdiri kalo kamu ngga maafin aku" ucap Shaun terisak

"Iya iya, gue maafin. Gausah drama ih. Benci gue" ucap Carol menunduk

"Beneran?? YEY, MAKASIH CAROL, SEKARANG KITA JADI SAHABAT YA. BARENG ANSEN JUGA" ucap Shaun kepada Carol yang berjalan menuju tempatnya

"Kenapa?" Tanya Ansen singkat padat dan jelas

"Apanya?" Carol yang merasa tidak ada masalah kembali bertanya dengan heran

"Udahlah, orang lain pasti gabakal liat. Lu nutupin bekas tamparan di pipi kiri kan? Gausah nutup nutupin" Ansen langsung mengangkat kepalanya

"Bukan masalah elu kan? Yaudah gausah kepo" Carol balas ucapannya dengan nada ketus lalu merebahkan kepalanya di lipatan tangannya. Ansen hanya melihatnya dengan tatapan kesal

*Flashback on

"Apa ini?" Ucap Carol pada dirinya sendiri saat melihat barang barang miliknya berada didepan rumahnya

'Kita sudah mengadopsi anak yang lebih baik darimu. Berterima kasihlah karena kita sudah menyapkan baramg barangmu' Carol membaca isi surat tersebut dalam hati

Sacrifice for LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang