Six.

4 1 1
                                    

You know you're in love when you can't fall asleep because reality is finally better than your dreams

~~~~~~~~~~~~

"Terima kasih, Ansen. Aku harap kita bisa berteman baik" ucap Carol dengan senyum termanisnya. Tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang melihat kedekatan mereka dengan raut wajah kesal 'Beraninya dia mengambil Ansen dasar bocah!'

*Skip kantin

"Hey, Carol. You okay?" tanya Shaun dengan keringat yang membasahi wajahnya. "Yep, I'm okay" ucap Carol dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. "Wow, gue baru pertama kali liat lu senyum" jawab Shaun. "Yaudah gue gabakal senyum lagi" ucap Carol sembari memasang muka datar kembali

Tiba-tiba, carol basah karena minuman manis yang ditumpahkan ke dirinya. "Ups, sorry, gue ga liat lo disitu" ucap seseorang dengan senyum sinis yang terlihat di wajahnya yang penuh make up. "Woy! Ngapain sih!" ucap Ansen kesal. "Siapa suruh dia nempel nempel ke kamu? Beraninya sampah kayak dia deket-deket kesayanganku?" ucap perempuan itu. "Pan, kalo lo lupa, gue gapernah nerima elo. Gausah ngehalu deh" ucap Ansen ketus

"Argh!" seketika teriakan Carol terdengar karena jambakan dari Pan. "Wah, apakah selera seorang Ansen Beckett telah jauh turun?" ucap Pan sembari menjambak Carol. "Lepas" nada Carol berhasil menakuti anak-anak yang melihat. Tetapi Pan tetap menjambaknya "Wah, lo kira gue takut? Denger ya, sampah kayak elo ga bakal bisa ngalahin gue" kata kata tersebut berhasil membuat Carol kembali diisi emosi. Tanpa kata-kata, Carol menggenggam tangan Pan dan melepaskannya dari rambutnya lalu pipi mulus Pan seketika menerima tamparan Carol

"Anak manja kayak elo emang ga bakal bisa kalah. Tapi kalo ada bukti, gue juga bakal menang" bisik Carol ke telinga kanan Pan 

Plak!

Tiba-tiba, Carol menampar dirinya sendiri. Lalu memukul tangannya dan menggaruk wajahnya. "Kalo sekarang, baru gue bisa ngalahin elu" tepat setelah Carol mengatakan itu, seorang guru langsung melerai mereka. "Ada apa ini?!" tanya sang kepala sekolah yang merupakan ibu Pan

"Tiba-tiba Dia datang lalu menumpahkan minuman dan menjambak saya ma'am" ucap Carol sembari pura-pura menangis. "Tapi kan elo yang nampar gue!" ucap Pan tidak terima "Maafkan aku untuk itu, tapi kalau aku menamparmu bukan berarti kau bisa melakukan ini padaku kan?" ucap Carol sambil menangis. "Pan, mengapa kau menamparnya?" ucap ma'am Agatha sebagai kepala sekolah sekaligus ibu Pan "Karena dia menempel terus mom, kepada Ansen!" teriak Pan 

"Pandora! Hanya karena masalah memperebutkan laki-laki yang bahkan bukan punyamu kau melukai seseorang?" ucap ma'am Agatha yang langsung menghampiri Carol "Astaga, Carol sayang, kau tak apa?" tanya ma'am Agatha prihatin "Tak apa ma'am, hanya saja bekas jambakan dan tamparannya masih sakit" ucap Carol sambil menangis "Astaga, nanti akan kusuruh Pan meminta maaf, sekarang, pergilah ke UKS. Ansen dan Shaun, temani Carol ke UKS. pastikan lukanya dibersihkan lalu Carol saya ijinkan pulang" ucap Agatha. Ansen yang tahu bahwa Carol baru saja diusir langsung membisikkan sesuatu padanya, 

"Baiklah, kau juga. Jagalah agatha selama ia bersamamu" ucap Agatha

*Skip UKS

"Lu bilang apa ke Ma'am Agatha?" tanya Carol kepada Ansen yang sedang membersihkan luka cakaran di wajahnya "Lagian lu ngapain sih, ini ga sakit tau. Sekarang mending lu mikirin gue bakal tinggal dimana" ucap Carol lalu menepis tangan Ansen yang membersihkan lukanya

Sacrifice for LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang