9 - Teka Teki Masa Lalu

1.5K 278 104
                                    

"Apa maksudnya mereka kembali ke sana?" pertanyaan Jason terdengar memojokkan Brianna.

Sementara itu, Brianna masih tertunduk setelah berucap lirih tentang kemungkinan yang bisa saja terjadi pada Leon dan Javier. Brianna bisa mengerti sikap Jason dan teman-temannya. Wajar jika mereka terbawa emosi.

Dalam hati, Brianna ingin sekali memaki Leon karena kebodohannya. Padahal Brianna sudah memperingatkan dari awal. Kenapa dia begitu keras kepala? Namun, Brianna lebih merasa bersalah karena sekarang dua pemuda blasteran itu berada di luar kastil Eastcairn yang sama sekali tidak aman bagi mereka.

Bagaimana sekarang? Bagaimana kalau sesuatu yang buruk terjadi pada mereka berdua? Bagaimana Brianna akan bertanggung jawab pada teman-teman Leon dan Javier?

"Leon berubah pikiran. Brianna sudah menyuruhnya pergi, tapi Leon kembali ke sana bersama Javier" ucap Reed kemudian.

"Bagaimana kau bisa tahu?" Brianna mengangkat kepalanya dan menatap Reed dengan raut bingung.

"Reed adalah putra Apollo. Dia memiliki kemampuan meramal. Terkadang dia melihat potongan kejadian yang sudah terjadi, juga hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan" jelas Archie.

"Hei, Reed. Kau tidak takut ayahmu akan marah padamu dan mengutukmu?" Joseph mengajukan protes karena Reed baru saja mengucapkan sesuatu yang tidak seharusnya ia ucapkan. Reed tidak boleh ikut campur tentang takdir.

Tapi Reed sadar bahwa kali ini dia harus bicara. Bagaimana pun sekarang bukan saatnya saling menyalahkan. Mereka harus bisa memecahkan teka-teki yang sedang mereka hadapi untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan. Reed bukannya tidak tahu tentang perang besar yang akan terjadi antara kaum werewolf dengan para vampire. Sejak awal Reed tahu, termasuk saat Leon mengusulkan mencari portal Perkemahan Blasteran ke Transylvania. Namun, Reed memilih tidak peduli dan hanya mengikuti keputusan Leon. Baginya bukan masalah jika membuka salah satu pintu kemungkinan dari sekian banyak kemungkinan yang ada. Lagipula, tujuan awal mereka adalah pergi ke Perkemahan Blasteran. Tapi, ternyata begitulah. Takdir selalu tidak bisa diprediksi.

Dan kali ini masalahnya berbeda. Tentu saja takdir berubah karena pilihan yang dibuat oleh Leon juga tentang keputusan Allen setelah insiden Margareth meminum darah Jason. Mengenai Leon, Reed harusnya tahu bahwa putra Hades itu sepertinya terlalu melibatkan perasaanya dalam masalah ini. Jika ada orang yang harus dihujat di sini, orang itu adalah Leon Clarke.

Beberapa saat ruang makan keluarga Valerious tampak hening. Masing-masing sibuk dengan pikiran masing-masing sampai Archie berujar.

"Reed, apa kita perlu menyusul mereka ke sana?"

"Memangnya kau tahu mereka ada dimana?" tanya Verena.

"Aku bisa menemukan mereka. Aku bahkan bisa pergi ke dunia bawah jika aku mau, namun sepertinya kali ini ada hal yang membuatku tidak bisa mendeteksi portal menuju dunia bawah, termasuk Leon. Karena itu Leon selalu penasaran dan berusaha mencari kemungkinan dimana portal itu berada" jawab Archie.

"Wah, sepertinya kalian memang benar-benar anak dewa. Archie, kau bisa melakukan banyak hal ya? Sangat menarik" Margareth berucap tanpa raut wajah tegang sama sekali, seolah baru saja menemukan sesuatu yang menarik minatnya dan tidak peduli dengan apa yang sekarang sedang terjadi.

Kalau begitu, kenapa bukan darahnya saja yang kau minum? Kenapa harus darahku?

Margareth kemudian menoleh ke arah Jason yang membuat Jason langsung membuang muka dan mengumpat dalam hati. Ya, Jason ketahuan sedang mengomel pada Margareth.

Into The Dark (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang