"Menurutmu, apa ada pilihan lain bagi Margareth selain musnah?" Reed berusaha mencari kemungkinan lain. Menggunakan kemampuannya melihat masa depan di saat seperti ini bukan sebuah keputusan yang bijaksana menurutnya. Bagaimana pun ini persoalan hidup dan mati. Ah, Reed lupa kalau Margareth dan keempat saudaranya sudah pernah mati. Tapi, apapun itu ini bukan saatnya bermain-main dengan takdir dan memancing kemarahan para dewa.
Verena terdiam sejenak seolah memikirkan ucapan apa yang harus ia sampaikan untuk Reed. Pertanyaan Reed bukan pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Jika Verena berada di posisi Margareth, mungkin Verena lebih memilih musnah daripada harus menjadi penyebab bencana terlebih bagi orang-orang yang ia sayangi.
"Aku akan memunculkan pilihan itu jika tidak ada" Verena akhirnya menjawab pertanyaan Reed.
"Apa yang akan kau lakukan untuk memunculkan pilihan itu?"
"Aku akan mencari cara agar Margareth tidak perlu terseret dalam peperangan."
"Mereka akan memburu kalian sampai ke ujung dunia sekalipun, Verena. Kau pasti tahu itu."
"Jika Margareth tidak bisa dijadikan senjata lagi, apa mereka masih akan memburunya?"
"Kau bilang tidak akan membunuhnya kan?"
"Tentu saja tidak. bagaimana bisa aku membunuh adikku sendiri? Tapi, mungkin ada cara untuk menghentikan kekuatan Margareth yang sangat besar itu."
Reed menghela nafas dengan kasar. Semaki dicari, semakin rumit saja teka-teki ini. Bagaimana sekarang? Di sisi lain, pikirannya juga tertuju pada Leon dan Javier. Bagaimana keadaan mereka? Apakah mereka baik-baik saja?
Tanpa mereka sadari, ada empat pasang mata yang sedari tadi mendengar percakapan mereka.
"Semua akan baik-baik saja, Margareth" bisik Brianna yang berada di belakang Margareth sambil memegang bahunya. Brianna tidak ingin Margareth merasa tertekan dan menyalahkan dirinya sendiri.
Jika ada yang harus disalahkan maka orang itu adalah Brianna. Brianna adalah satu-satunya yang menentang keputusan untuk membunuh Margareth meskipun ia tahu bahaya apa yang akan menimpa Margareth di masa depan. Alasannya hanya satu, Brianna tidak ingin merasakan kehilangan yang menyakitkan untuk kesekian kalinya.
Margareth tahu bahwa Brianna hanya berusaha membuat semua terdengar baik-baik saja. Mereka semua sudah tahu bahwa Margareth akan dijadikan senjata bagi para darah murni dalam perang besar yang akan terjadi di purnama berikutnya. Mereka bahkan tahu kekuatan Margareth jauh sebelum hari ini.
Hal menyakitkan lainnya adalah Margareth berasal dari keluarga pemburu vampire. Namun, dia justru menjadi salah satu dari mereka. Menjadi vampire. Bukan hanya vampire biasa, tapi lebih dari itu. Meskipun begitu, keberadaannya hanyalah alat bagi para darah murni, yakni keturunan asli Vlad Dracula.
Itulah yang membuat Margareth lebih memilih mati daripada harus menjadi senjata mereka. Margareth tidak ingin menghianati keluarganya juga tidak ingin keempat kakaknya semakin menderita karena dirinya.
ooOoo
Leon sangat penasaran tentang apa yang terjadi di pack ini. Sejak menginjakkan kaki di sini semalam, Leon tidak berhenti memikirkan segala kemungkinan dan mencoba menghubungan dengan apa yang ia ketahui tentang kaum vampire. Namun, sepertinya Leon masih memerlukan pencarian lebih lanjut. Semua masih tampak abu-abu baginya. Ini lebih rumit daripada memikirkan jalan keluar agar lolos dari serangan monster yang mengintai mereka setiap waktu.
Leon bahkan berpikir kemungkinan portal ke dunia bawah berada di Pack ini. Tapi, untuk bisa menemukannya tentu saja bukan dengan bertindak ceroboh. Jika saja Leon ke sini sendirian, dia tidak mungkin memikirkan nasib orang lain. Bagaimana pun sekarang ada Javier yang bersamanya. Mereka bahkan bisa mati kapan saja selama berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into The Dark (✔️)
FanficAwalnya berniat mencari portal menuju ke Perkemahan Blasteran karena sebuah mimpi, Leon dan keenam temannya justru masuk ke sebuah kastil misterius di Transylvania kemudian bertemu dengan lima putri cantik dengan sebuah kutukan. BTS X Red Velvet Fa...