PART 06💎

295K 22.1K 2.3K
                                    

Are you ready?

***

Jam weeker sudah berdering sejak sepuluh menit yang lalu, suara bising itu tak mampu membuat kedua pasangan ini goyah akan nikmatnya alam mimpi. Selimut sudah tak tertata rapih, posisi merekapun sangat absrud saat ini. Disya tertidur dengan kepala yang melewati pembatas kasur sedangkan Saga tertidur dengan posisi melawan arah kasur.

Disya mulai tak nyaman dengan posisinya, ia mengeliat seraya menguap. Ia merasakan nyeri pada lehernya karna posisi tidurnya yang tidak wajar. Disya melirik jam yang berada dinakas, matanya langsung membulat sempurna.

"What the fuck? Gue kesiangan huaaa" teriaknya sambil bangun.

Disya menepuk keningnya saat melihat Saga "Astagfirullah gue udah punya suami ya? Kak bangun" panggil Disya.

"Ishh kebo banget" Disya memutuskan untuk mandi terlebih dulu, ia berlari menuju kamar mandi. Saat sampai didepan pintu dia menepuk kembali keningnya karna lupa membawa handuk. Disya berlari untuk mengambil handuknya yang tergantung lalu kembali berlari menuju kamar mandi.

Setelah menghabiskan waktu sepuluh menit untuk mandi Disya langsung membangunkan Saga. Ternyata kakak kelasnya ini sangat susah untuk dibangunkan. Ketukan pintu membuat Disya menoleh, ia langsung membuka pintu itu.

"Loh Saga belum bangun?" Tanya Diana.

"Belum mah, susah banget dibanguninnya" jawab Disya dengan wajah sedikit kesal sambil memakai sebelah kaus kaki.

"Dia memang susah kalau dibangunin, kalian udah telat loh? Sepuluh menit lagi bel masuk, tarik aja bulu kakinya pasti dia bangun" usul Diana sambil terkekeh.

"Kalau dia marah gimana?" Tanyanya polos.

"Bilang aja mamahnya yang suruh" ucap Diana "mamah kebutik dulu ya, jangan lupa sarapan"

"Iya mah" jawab Disya.

Disya terkekeh membayangkan reaksi Saga saat ia menarik bulu kakinya. Dengan wajah jahil ia menarik bulu kaki Saga yang cukup lebat, ia meringis saat mendengar teriakan Saga.

"Hehe sorry" kekeh Disya sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya membentuk V.

"Udah kesiangan, gue duluan ya" ucap Disya kabur.

"Tunggu" panggil Saga.

"Apa?" Tanyanya.

"Bareng" ucap Saga sambil bangun.

"Ogahhhh" ejek Disya, iapun melanjutkan langkahnya menuju lantai bawah.

"Udah tau telat kenapa harus buru-buru toh bakal kena hukum juga akhirnya" guman Saga lalu beranjak dari kasur.

****

Saga terseyum dengan wajah yang sangat menjengkelkan bagi Disya. Kini mereka berdua sedang hormat dibawah teriknya sinar matahari, peluh sudah membasahi tubuh keduanya. Entah kesialan atau apa, matahari hari ini sangat menyengat padahal baru jam delapan. Kalau tau seperti ini ia tidak akan bersorak senang waktu kemarin karna libur dihari senin, lebih baik mengikuti upacara daripada harus dijemur berdua dengan Saga. Untung saja sekarang semuanya sedang belajar, jika tidak pasti ia sudah menjadi bahan tontonan.

"Disya!" Panggil seseorang.

Disya menoleh dan mendapatkan Arvin yang sedang membawa satu botol aqua menghampiri dirinya. "Nih minum" ucapnya sambil memberikan air itu.

"Makasih" kata Disya sambil terseyum manis.

"Tumben kamu telat?" Tanya Arvin.

Disya meringis mendengar pertanyaan itu, apa yang harus ia jawab? "B-biasa, telat bangun" kekehnya.

Married By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang