forgotten

51 2 0
                                    


"Jika memang harus dilupakan, maka laksanakan tanpa menoleh kebelakang"

________

"Lama amat sih, ditungguin juga"

"Yamaha"

"Yamaap gebleg, lu kate motor?!"

Kata jeno sambil mengerutkan keningnya.

Sumpah ya si burik wakandah ini emang satu satunya orang yang suka ngehancurin kebahagiaan orang lain,

Dia nggak tau apa kalo gue lagi dua duaan sama cogan disini.

Oke balik lagi ke ceritanya.

Aku hanya meringis menunjukkan gigi gingsulku, jeno hanya membalas dengan senyum kecut sekecut ketek bapak kau.

Ada saeron yang lagi nyender di tembok pos satpam, ada echan yang lagi minum es teler di sebelah saeron, dua duanya menatapku seakan aku banyak dosa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada saeron yang lagi nyender di tembok pos satpam, ada echan yang lagi minum es teler di sebelah saeron, dua duanya menatapku seakan aku banyak dosa.

Aku berjalan di sebelah hyunjin yang sedari tadi hanya diam fokus berjalan sambil mengantongkan kedua tangannya di saku hoodie army nya,
Emang dia ngga ada niatan buat cerita apa gitu soal yang tadi tiba tiba narik tanganku sambil menatap sinis kearah mark?.

Hadeeeh baru kali ini aku nemuin laki laki yang sukanya berteori.

Dia tak bisa di tebak bisa saja hari ini dia muncul menanyakan kabar, memperhatikanku, manjagaku, tapi besoknya bisa saja ia menghilang tanpa sebab, tanpa syarat, tanpa
kata 'sampai jumpa'.

Aku duduk di bus deket kaca jendela, sambil memainkan tangan yang kubiarkan bermain sejuknya udara seoul di luar kaca jendela bus.

Aku bengong, menatap sepanjang jalan hingar bingar kota, mengawang awang, sesekali memejamkan mata lalu menghela napas pelan.

"Je, gue sama echan duluan yak"

Kata saeron sambil menepuk pundakku, aku kaget lantas mengangguk pelan.

Dan disini hanya ada kita bertiga, jeno sama hyunjin yang lagi asik ngobrol berdua dan melupakan kehadiranku yang dikucilkan disini, oke orang sabar jidatnya lebar.

Sesekali hyunjin melirikku dari pojok deket jendela kaca bus di sisi yang lain, dan di situlah aku pura pura nggak tau,

oke sejak kapan gue jadi sok jual mahal gini?.

Dan sampailah kita di depan kompleks rumahku dan jeno, dengan berat hati aku harus mengatakan ini ke hyunjin,

"Gue duluan ya"

BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang