SMA

51 4 0
                                    

Masa orientasi siswa baru kelas 10

The last MOS.
06.30 pagi.
Hari ini hari ketiga aku masuk sekolah setelah libur panjang yang diisi dengan

Rebahan.....

Liburan palingan ke rumah jeno yang beberapa meter jaraknya dari rumahku, ya begitulah 'membosankan'.

Soal jeno aku sama dia berada di sekolah yang lagi lagi sama dari TK, kalo ditanya bosen apa nggak, ya pastilah gila lo, oleh karena itu temenku yang bertahan sampe sekarang ya cuman dia.

Hari ini aku berangkat sekolah naik busway sendiri ga sama jeno, nungguin dia jadi pengen boker lama lama.

Aku duduk di sebelah kaca jendela bus paling belakang, ku buka kaca tersebut perlahan, lalu angin segar menghembus pelan wajahku, hari ini hari terakhir MOS di sekolah artinya besok dan seterusnya pelajaran berlangsung seperti biasanya.

Aku memandang keluar kaca bus, melihat betapa indahnya hingar bingar kota seoul, udara yang sejuk, pepohonan rindang di pinggir jalan tengah melambai seolah mengajakku menikmati sejuknya pagi. Aku menghembuskan napas pelan lalu berharap semoga hari ini tak ada kesusahan yang menimpa.

Sampainya disana ada rasa canggung ,
padahal udah 3 hari aku di sekolah ini tapi untuk definisi nolep kek aku buat kenalan sama orang kek nya susah banget.

Aku lebih memilih buat duduk, lalu mengamati orang orang yang berlalu lalang, bahkan aku ga tau jeno ada dimana.

Sambil nunggu kegiatan dimulai aku mengambil handphone lalu memasang headset biar ga bosen lagian aku disini sendiri, sampai akhirnya ketenanganku buyar ketika salah seorang anggota osis ngumumin kalo kegiatan mos akan dimulai. Oalah cuk cuk!.

Semua murid berkumpul di sebuah lapangan basket yang menurutku luas banget.

Setelah nunggu cukup lama akhirnya kegiatan pun di mulai dengan sambutan dari kepala sekolah dan ketua osis. MOS hari terakhir ini ga berat banget, ga kek hari sebelumnya, dimana kakak kelas menyuruh adik kelas dengan seenaknya, ya disitulah adek kelas yang culun cuman bisa pasrah.

Udah hampir menjelang akhir kegiatan tapi aku masih belum ngeliat sosok makhluk tak kasat mata yang apabila sosok itu muncul hanya membuat mules semata siapa lagi kalo bukan Jeno, tapi ya bomat dah adem juga nggak ada dia.

Di puncak kegiatan ada games seru berkelompok, alesannya sih biar para siswa bisa ngenal satu sama lain, tinggal bilang taaruf apa susahnya sih.

Games ini yang ditunggu tunggu, dimana kita satu kelompok harus menebak judul lagu yang diputar dengan cepat dan mendapat point sebanyak banyaknya. Dan aku disini berdiri melingkar dengan beberapa orang yang tak kukenal namanya, saling melontarkan candaan lalu tertawa bersama. Asik sih serius buat para nolep ini momen langka, bersenda gurau dengan orang orang yang berwajah asing yang bahkan ga tau namanya siapa.

Aku berdiri disebelah lelaki entah siapa,rambutnya sedikit terurai kedepan. Dia tertawa memperlihat kan betapa bersinarnya dirinya. Dia tampan.

•••

Disela sela euphoria nya momen, hal bangsat yang udah ga asing kualami itu terjadi lagi. Kepala pusing, keluar keringet dingin di pelipis, penglihatan kabur.

oh god damn it!.

"Musik itu terlalu kenceng, siapa aja tolongin gue".

Lalu gelap, aku hampir lupa semuanya. Cuman dia yang kuinget, lelaki itu dia menggendongku sambil bilang

"Gwenchana?"

Lo ga papa?.

BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang