Mau tak mau, Amadhea harus pergi.
Bukan pergi ke suatu tempat yang jauh keberadaannya, tapi pergi dari titik fokusnya yang ada pada Devan.
Dua tahun -sepertinya lebih- itu sudah lebih dari cukup untuk mencintai satu orang cowok yang bahkan nggak pernah mau melirik Amadhea sama sekali.
Jadi, mau tak mau, suka tak suka,
Amadhea harus move on.
Amadhea harus berhenti menulis e-mail yang hanya berujung pada draft.
Amadhea harus menghapus segalanya tentang Devan.
Amadhea harus membuang perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Draft e-mail for you
Teen FictionIni hanyalah sampah, ini hanyalah kumpulan draft e-mail yang tak akan pernah berani untuk aku kirimkin pada kamu. Hak cipta terlindungi © 2014 by nickzha