Amadhea sedang berada di kamarnya. Pintunya tertutup rapat dan kedua telinganya disumbat oleh earphone. Ujian Nasional belum berakhir tapi Amadhea berlagak masa bodoh.
Dia sedang melamun. Raganya ada di kamari itu tapi pikirannya melayang-layang.
Dari awal bertemu Devan.
Interaksi pertama dengan Devan.
3 Tahun satu kelas dengan Devan.
Dan semua hal kecil lainnya yang berhubungan Devan.
Juga tentang perasaannya yang sudah mulai terkikis sedikit demi sedikit.
Mungkin karena jarak. Jarak yang dulu terlihat kecil sekarang terlihat mulai menjauh, atau bahkan terlihat sangat jauh.
Setelah ini, mereka mungkin tidak akan bertemu lagi. Mengejar takdir mereka masing-masing.
Dan jika Tuhan menghendakki, mereka akan bertemu. Entah kapan atau dimana.
Amadhea yakin akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Draft e-mail for you
Novela JuvenilIni hanyalah sampah, ini hanyalah kumpulan draft e-mail yang tak akan pernah berani untuk aku kirimkin pada kamu. Hak cipta terlindungi © 2014 by nickzha