Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.
Warning : Typo bertebaran !
Check this out !
.
.
.
Mark tidak tahu kenapa ia selalu bersama dengan Johnny dan Jaehyun, rasanya dunia terlalu sempit untuknya.
Semua dimulai saat Jaehyun harus melakukan perjalanan bisnis ke Swiss, mau tidak mau Mark harus ikut karena itu memang tugasnya. Kemudian Johnny muncul meminta dipesankan satu tiket pesawat juga untuk terbang ke Swiss, ia bilang dia juga punya pekerjaan. Johnny bilang ia ingin menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum mengadakan pesta pernikahan dengan Moon Taeil tunangannya.
Jaehyun menghela nafas karena Doyoung tidak bisa ikut karena membantu Jungwoo mengururs Yangyang, untuk belajar katanya. Johnny juga tidak bisa mengajak Jungwoo karena Yangyang juga.
Mark?
Ia tidak punya masalah seperti itu, Renjun sedang menyeleaaikan tugas akhirnya dan tidak ingin diganggu. Cukup dengan mendapat kabar saja Mark sudah bersyukur, karena sibuknya kantor, ia jadi jarang mengunjungi Renjun di rumah pemuda itu. Renjun juga cukup mengerti bahwa bekerja di perusahaan Jung Taewon harus siap dengan kesibukan yang mencekik.
Jadi tiga pemuda itu seperti bujangan tanpa kekasih dan berniat berlibur ke Swiss setelah melihat penampilan mereka yang seperti turis. Padahal seorang sudah menikah, satu lagi akan menikah, dan Mark satu-satunya yang belum memikirkan hal seserius itu. Ia dan Renjun juga masih muda, tidak terlalu memusingkan hal itu.
Daripada hotel, mereka memilih menyewa villa karena kebutuhan. Akan lebih mudah jika mereka bisa berkumpul dalam satu ruangan tanpa harus mengetuk pintu kamar atau mengirim pesan untuk minta dibukakan pintu. Lagipula mereka memang lebih sering begini kalau sedang keluar negeri.
Di Swiss tengah malam, tapi di Korea sudah pagi. Jaehyun dan Johnny memilih melakukan video call untuk melihat keadaan pasangan masing-masing juga bayi lucu bernama Yangyang.
Mark?
Ia hanya mengabarkan pada Renjun bahwa ia sudah ada di Swiss. Ia juga memberikan semangat untuk segera menyelesaikan tugas akhirnya.
'Bawakan aku oleh-oleh! '
Apa yang bisa diharapkan dari adik ipar seorang Jung Jaehyun yang bermulut pedas dan apa adanya? Tapi Mark cukup tahu bahwa itu artinya ia tidak boleh sakit dan pulang ke Korea dalam keadaan sehat dan selamat. Kalau tidak sehat dan selamat mana mungkin bisa memberikan oleh-oleh.
Mark hanya melambai pada Jungwoo dan Doyoung sebelum, dua yang lebih tua mengakhiri video call mereka.
"Ya Tuhan, aku ingin cepat pulang." Keluhan Jaehyun itu sudah biasa di telinga Mark. Sudah jadi rahasia umum juga kalau Jaehyun itu budak cinta sang istri.
"Aku juga." Mark juga memaklumi keluhan Johnny yang merupakan calon pengantin.
"Mark apa kau tidak merindukan Renjun? " tanya yang tertua.
Mark mengangguk, "Tentu saja. "
"Kenapa tidak menelepon? " kali ini Jaehyun yang bertanya.
Mark menggeleng, "Dia sedang sibuk belajar, aku tidak bisa mengganggunya hanya karena hal kecil. "
"Mark, apa kau tidak keberatan menceritakan tentang hubunganmu dengan Renjun? Aku dan Jaehyun penasaran bagaimana kalian bertemu, " kata Johnny.
Mark melirik jam dinding, mereka tidak ada pekerjaan esok karena memang ketiganya berencana jalan-jalan sebentar sebelum bekerja. Tidak menjadi masalah jika mereka terlambat bangun, mereka datang ke Swiss lebih awal dari jadwal yang seharusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating For Playing
Fanfiction[Trilogy Relationship : Book 3] Mark dan Renjun bertemu secara tidak sengaja di sebuah restoran cepat saji. Keduanya memulai kencan hanya karena sedang bosan. Menghabiskan waktu berdua di tengah peliknya kehidupan, mereka lupa sejenak tentang masala...