Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.
Warning : Typo bertebaran !
Check this out !
.
.
.
Mark Lee sedikit terkejut ketika Renjun sudah menyiapkan bekal untuk mereka berdua. "Repot sekali," komentarnya.
Renjun tersenyum sembari memasang sabuk pengaman sebelum berangkat menuju pantai. "Aku ingin melakukannya, jadi jangan begitu dipikirkan !"
Mark hanya mengangguk dan menjalankan mobilnya menjauhi jalanan di sekitar rumah Renjun kemudian masuk ke jalan raya. Ia sudah mengatakan pada Renjun pada saat kencan berikutnya ia ingin mengajak pemuda itu untuk ke pantai. Melihat lautan luas nan biru, udara lebih asin dan kering khas Samudra Pasifik meski tidak sekering di daerah katulistiwa. Entah kenapa ia ingin mengajak pemuda itu ke pantai.
"Kenapa ingin ke pantai?" tanya Renjun.
Mark tersenyum, "Saran dari Jaehyun Hyung."
Renjun mengerjap, Mark bisa melihatnya sekilas sebelum kembali berkonsentrasi pada jalanan. "Bagaimana kabar Jaehyun Hyung?"
"Baik, mengeluhkan tesis yang belum juga selesai padahal ia ingin segera pulang ke Korea."
Renjun mengangguk, "Dia punya kekasih?"
Mark terbahak, "Kekasih apanya? "
"Tapi dia kan, ya kau tahu cukup tampan."
"Lebih tampan aku atau dia?"
"Mark Lee !"
Yang lebih tua tertawa sembari berkonsentrasi dengan kemudinya agar tidak celaka.
"Aku tahu Jaehyun Hyung sangat tampan, banyak mahasiswa di universitas kami yang mengejarnya."
"Aku bahkan tidak menyangka bahwa ketampanannya masih bisa memikat di belahan dunia lain."
Mark tersenyum, "Kenapa kau menanyakan Jaehyun Hyung?"
Kemudian sunyi di antara keduanya hanya suara speaker dengan lagu dari Ariana Grande yang terdengar. Mark tidak ingin mengusik hal seperti ini, ia juga belum siap mendengarnya. Mark belum siap terluka mendengar pernyataan Renjun, namun pertanyaan itu sudah ia lontarkan sendiri.
Renjun tersenyum, "Aku berpikir bahwa Hyungku akan baik-baik saja jika ada Jaehyun Hyung di sampingnya."
Entah kenapa Mark merasa lega dengan hal itu, ia sudah mendengar tentang persahabatan kakak Renjun dan Jaehyun. Hubungan seperti itu bisa saja menimbulkan rasa tertarik Renjun pada Jaehyun. Mark sepertinya khawatir terlalu berlebihan.
"Dia tidak punya kekasih, kau harus tahu bahkan dapur lebih menarik daripada punya kekasih."
"Dia tumbuh menjadi pekerja keras ya."
Mark mengangguk, untuk hal itu dia memang mengagumi bagaimana Jaehyun bekerja keras. Meski hidupnya bergelimang harta tapi pemuda itu selalu bekerja keras untuk mengalihkan rasa kesepiannya. Setiap orang punya lukanya sendiri.
"Ngomong-ngomong Mark, apa kau sudah punya teman?" tanya Renjun.
"Tidak banyak, aku hanya akrab dengan satu orang. Asisten baru Johnny Hyung dan beberapa orang di perusahaan yang kebetulan seumuran denganku karena aku selalu mengantarkan dokumen ke divisi itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating For Playing
Fanfiction[Trilogy Relationship : Book 3] Mark dan Renjun bertemu secara tidak sengaja di sebuah restoran cepat saji. Keduanya memulai kencan hanya karena sedang bosan. Menghabiskan waktu berdua di tengah peliknya kehidupan, mereka lupa sejenak tentang masala...