Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.
Warning : Typo bertebaran !
Check this out !
.
.
.
Mark baru saja keluar dari ruangan Jung Taewon, ia sedang menggantikan tugas kepala sekertaris yang ijin karena sakit.
Akhirnya ia bisa makan siang juga meski terlambat satu jam karena harus menemani atasannya untuk rapat. Mark belum memiliki teman di kantor meski sudah dua minggu bekerja karena ia langsung bekerja di lantai atas tempat para direksi. Lagipula mengajak karyawan yang dikenalnya juga tidak tepat karena sudah kembali ke jam kerja. Jadi Mark memilih makan siang sendiri.
Jung Taewom terlalu baik bahkan mau meminjamkan salah satu mobil yang ada di garasi rumahnya untuk Mark. Atasannya itu bilang, "Mobilku akan rusak jika tidak digunakan, lagipula cucu-cucuku sedang ada di luar negeri. Pakai saja! " Jadi mobil pinjaman dari Jung Taewon hanya menjadi rahasianya atau karyawan lain akan iri.
Mark mengendarai mobilnya ke sebuah tempat makan yamg membuatnya penasaran beberapa waktu ini. Jadi ia memutuskan untuk ke sana dan mungkin saja tidak begitu ramai karena di luar jam makan siang. Benar saja restoran itu tidak begitu ramai seperti perkiraannya.
Mark menepikan mobilnya dan memarkirkan mobil di tempat yang seharusnya. Ia berjalan menyusuri trotoar sebentar. Sebelum ia hampir terjatuh karena seseorang menabraknya. Reflek Mark terlalu bagus karena ia juga menahan berat badan orang yang tidak sengaja menabraknya.
"Kim Renjun! "
"Mark Lee! "
Mereka terdiam, takdir macam apa ini? Mereka sungguh kembali bertemu bahkan dengan jarak waktu yang tidak lama. Seoul itu luas dengan penduduknya yang padat, mana mungkin bisa bertemu lagi dengan cepat.
"Kim Renjun! "
Mark terkejut ketika Renjun langsung menggamit lengannya. Pemuda itu melihat ke arah pandang Renjun, segerombolan mahasiswa ternyata. Mark memutar bola mata malas sepertinya mereka bukan mahasiswa baik-baik, dilihat dari cengkraman Renjun pada lengannya.
"Kau kenapa bersembunyi dengan orang asing. Kemarilah Kim Renjun kita bermain-main terlebih dulu."
"Aku tidak mau! " Tolak Renjun tegas.
"Kim Renjun! "
"Tunggu kalian siapa? " tanya Mark yang akhirnya menyembunyikan Renjun di belakang tubuhnya.
"Kau yang siapa? " tanya mahasiswa yang kata Mark lebih mirip preman daripada kaum terpelajar.
Mark tersenyum, "Tidak baik bertanya dengan nada begitu. Aku tanya balik, kalian mau apakan kekasihku? "
Renjun mencengkram jas Mark, pemuda itu sepertinya terkejut. Tapi Mark sedang tidak ada ide lain untuk melindungi Renjun.
"Kim Renjun kau punya kekasih? "
Renjun menampakkan sedikit wajahnya, "Kau dengar tadi, dia kekasihku. Tinggalkan aku dengannya. Jangan coba-coba mendekatiku!"
"Cih, laki-laki macam apa dia? "
Mark tersenyum, "Sebaiknya kau tidak meremehkanku tuan-tuan. Aku kepala sekertaris di Sun Query, dan aku cucu angkat Jung Taewon. Jadi aku bisa menghapus kalian dari dunia ini dengan mudah. Kecuali nama kalian di surat kematian. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating For Playing
Fanfic[Trilogy Relationship : Book 3] Mark dan Renjun bertemu secara tidak sengaja di sebuah restoran cepat saji. Keduanya memulai kencan hanya karena sedang bosan. Menghabiskan waktu berdua di tengah peliknya kehidupan, mereka lupa sejenak tentang masala...