Chapter 7 : Choco Banana

2.6K 431 13
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Renjun menghela nafas setelah keluar dari ruang dosen untuk berkonsultasi soal tugas akhirnya.

Proposalnya memang diterima tapi masih banyak perbaikan yang harus dilakukannya. Sungguh itu adalah hal yang mengesalkan apalagi setelah bekerja keras dan kurang tidur seminggu ini. Tapi minggu depan sepertinya ia akan mengalaminya lagi karena besok sudah akhir pekan. "Ya Tuhan, kenapa berat sekali mengerjakan tugas akhir ini."

"Kau baik-baik saja?"

Renjun menoleh mendapati dua sahabatnya yang berjalan bersama di koridor sepi karena di sana adalah lorong untuk ruang dosen. Tidak banyak yang berlalu lalang di sana apalagi saat jam makan siang seperti ini.

"Kenapa kalian di sini?" tanya Renjun.

"Jalan pintas," kata Haechan santai.

Renjun menghela nafas.

"Mau ke kantin?" tawar Jaemin.

Renjun mengangguk saja, sungguh ia sedang tidak berselera melakukan apa-apa karena suasana hatinya. Jadi lebih baik ia ke kantin mengisi perutnya dengan minuman manis untuk memperbaiki suasana hatinya. Konsultasi selama satu jam membuatnya sungguh buruk dapalagi setelah menerima banyak koreksi dan ia harus bekerja keras untuk merevisinya sebelum konsultasi selanjutnya.

"Revisi lagi?" tanya Jaemin.

Renjun mengangguk, "Apa menu di kantin hari ini?"

"Kau masih lebih baik dari kami berdua yang bahkan belum memikirkan tugas akhir Renjun-ah, bersantailah sedikit," kata Haechan.

"Choco Banana yang terkenal enak itu," kata Jaemin.

Renjun melotot, "Kenapa tidak bilang dari tadi !" Pemuda itu langsung berlari ke arah kantin karena itu adalah edisi terbatas yang mungkin hanya ada sebulan sekali di kantin fakultasnya. 

Haechan dan Jaemin berusaha keras mengejar Renjun dan begitu mereka sampai di kantin Renjun sudah terlihat mengantri di antrian minuman Choco Banana yang merupakan edisi terbatas sebulan sekali. Minuman manis itu sungguh sangat enak dan termasuk minuman favorit Renjun di kantin. Ia selalu menantikan minuman itu setiap bulan.

Renjun tersenyum sumringah karena ia bisa mendapatkan gelas Choco Banana edisi terakhir hari itu dan bulan itu. Mungkin Renjun kekanak-kanakan tapi ia sungguh bahagia mendapatkannya, setidaknya ada sesuatu yang tersisa untuk meperbaiki suasana hatinya. Ia berjalan menuju meja Haechan dan Jaemin yang ada di sudut dan berniat menitipkan minumannya di sana lalu memesan satu mangkuk ramen untuk memperbaiaki suasana hatinya.

BRUK

Waktu terasa terhenti, seseorang menabrak Renjun yang menyebabkan ia tidak sengaja menjatuhkan segelas Choco Banana yang ada di tangannya. Ia menatap nanar pada gelas yang isinya sudah berceceran di lantai kantin. Padahal ia belum menikmati manisnya minuman dengan campuran coklat dan pisang dengan toping whipe cream dan saus hazelnat.

Renjun rasanya ingin meledak.

"APA YANG--" Renjun menghela nafas.

"Kenapa kau tidak hati-hati?" kata mahasiswa yang menabrak Renjun.

Dating For PlayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang