Ruang Imaji

100 22 14
                                    

Hari ini adalah hari senin, dimana ke giatan wajib yang tak lain adalah upacara di laksanakan dan hari ini juga tepat jadwal nya berolahraga sudah ia rencanakan hari ini ia akan mengajak teman teman untuk bermain sepak bola nanti.

"Ami nanti olahraga nya kita main bola kuy! Udah lama kita gak main bola bosen aku dari minggu kemarin kemarin kita senam terus" ucap April kepada Rahmi yang tepat berada di belakang nya yang saat ini tengah berbaris.

"Oke sipp hayu hayu aja Ami mah, cumannn..." Rahmi menggantung kalimatnya seperti memikirkan sesuatu.

"Cuman apaan?" Tanya April bertanya tanya terlihat jelas dari raut wajah nya yang mulai mengerutkan dahi nya.

"Iya cuman nanti kita lawan nya siapa? Kan udah pasti yang lain bakalan gak mau di ajak main bola mereka pasti bakal milih senam" ucap Rahmi dengan nada kecewa.

"Yaudah kita lawan kelas 8 aja gimana?"

"Ya kita liat aja nanti, sekarang meningan kamu balik kanan soalnya ucapara akan segera dimulai nanti kalo ketahuan kita lagi ngobrol bisa berabe" ucap Rahmi sembari memegang pundak April dan membalik kanya.

"Heheh iya mi oke tapi janji yah"

🍁🍁🍁🍁🍁

Bel istirahat berbunyi April, Rahmi, Silvia dan Delia tidak langsung pergi kantin tapi yang mereka lakukan adalah pergi ke kamar mandi untuk berganti baju seragam dengan olahraga pasal nya setelah istirahat mereka langsung berolahraga.

"Amiiii ihss tunggu bentar April masih pake sepatu" sambil tergesa gesa April memakai sepatu.

"Tenang aja Pril delia juga belum beres kali pake sepatunya, entar kita susul mereka!"

"Eh iya iya del, yaudah ayo buruan!"

"Udah del?"

"Udah hayu"

"Meluncur" Delia dan April pergi menyusul Silvia dan Rahmi ke kamar mandi yang tadi sudah pergi lebih awal.

"Del..."

"Hmmm"

"Ah cie cie itu ada doi nya tuh" goda April ke Delia.

"Apaan sih Prill, shutt malu tau" Delia mengacungkan jari telunjuk nya yang di simpan di bibir nya.

" aelah Del masa malu sih? Aku panggilin Devan yah?"

"Eh jangan jangan mau ngapain"

"Biar nanti valentain aku kebagian coklat nya, sekarang aku mau bilang kalo tanggal 14 febuari nanti kamu pengen coklat:v"

"Eh..." Delia terkejut atas apa yang di lontarkan April

"Deev..." Langsung saja Delia mendekap mulut April dengan tangan nya.

"Bisa diem gak sih! Punya temen gini amat;( udh ayo kita kan mau ganti baju bukan mau nyamperin si Devan" ucap Delia yang membungkam mulut April dan menggusurnya untuk jalan.

"Mmm, ahhahahaha" April yang terlepas dari dekapan Delia pun langsung tertawa terbahak bahak karna melihat wajah Delia yang tampak seperti kepiting rebus.

"Kalian kenapa?" Tanya silvia.

"Del kenapa Del kok mukanya kek orang sebel gitu?" Tanya Rahmi.

"Si Aprilll nihh" ucap Delia sembari melirik April dengan wajah yang menyeramkan.

"Hahaha Delia Delia kok sama pacar sendiri aja malu" April sambil terus mengejek dan menggoda Delia.

"Aprillll...." Delia dengan penuh penekanan dan mulai menggelitiki April.

Ruang ImajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang