Pagi ini ia berangkat kesekolah dengan kaki yang dikit terpincang pincang ah rasa rasanya ia sudah tak tahan ingin berlari untuk cepat sampai ke kelas tapi apa daya kaki nya masih sakit.
"Ish kenapa jarak dari gerbang depan ke kelas jauh amat ya? Kan malu aku tuh di liatin banyak orang jalan nya pincang kaya gini:(" gerutu nya dalam hati.
Sampai di kelas ia di sambut baik oleh teman teman nya.
"Aprilll akhir nya sekolah juga gimana kaki nya masih sakit?" Tanya salah seorang teman nya sebagai jawaban April hanya mengangguk dan terseyum kecil pada teman nya itu, tapi entah mengapa hari ini mood nya seperti kurang baik terlihat hari ini sedikit senyum yang ia tampakan.
"Makan nya nanti lain kali kalo mau main bola jangan sama anak laki lagi, kasian kamu nya dimarahin terus gara gara main bola apalagi sama anak laki! Engga kapok apa? Udah dua kali kaki nya kaya gitu" nasihat teman nya.
"Heum oke nanti aku usahain ,Oiya Fia Delia, Silvia, sama Rahmi pada kemana?" Tanya April pada Lifia teman yang tadi menyapa nya.
"Mereka udah duluan ke lapang hari ini mereka jadi petugas pengibar bendera" jawab nya.
"Ouh"
"Yaudah yu kita ke lapang upacara akan segera di mulai, aku bantu kamu jalan" ajak nya Pada April.
"Iya yaudah ayo" April beranjak dari duduk nya.
📍📍📍📍📍
So guys pasti kalian menanyakan kenapa April ikut upacara padahal kan kalo upacara dia harus berdiri lama sementarakan kaki nya masih sakit? Tenang aja kok guys kakinya masih kuat buat di pake berdiri lama cuman kalo udah jalan baru sakit dan terpincang pincang kan kalo upacara cuma diem.
Selama upacara berlangsung April menekuk wajah nya ia tengah memikirkan sesuatu beberapa bulan ini dan hari ini ia ingin merenungi hal tersebut yang membuat mood nya akhir akhir ini selalu kurang baik.
Bagaimana mungkin tidak ia kepikiran pasal nya ini masalah rumah masalah ekonomi keluarga nya saat ini kurang stabil hingga tak jarang ia menyaksikan percek-cokan antara ibu dan ayah nya.
Ia selalu berpikir orang tua nya pasti terbebani dengan banyak nya keperluan yang dia selalu minta kepada orang tuanya.
April ini tipe anak yang jika ia membeli barang maka hanya akan barang yang ia perlukan saja Sering nya ia berpuasa dan menabung uang bekal nya untuk membeli keperluan yang lain yang sedang ia butuhkan.
tanpa minta pada orang tua ia bisa mengunakan uang tabungan nya itu tapi kini di beri uang bekal saja ia kadang di beri kadang tidak itu karena orang tuanya tidak bisa memberi bekal untuk nya lalu bagaimana dengan uang tabunga yang kian menipis.
Hingga ia bingung banyak sekali keperluan yang harus ia bayar karna akhir akhir ini banyak sekali kerja kelompok tapi ia jarang sekali di beri bekal lalu dan uang tabungan nya akan semakin menipis yang ia takut kan uang nya takut tak cukup kalau kalau ada sesuatu tambahan yang harus ia beli.
Kadang ia selalu berpikir untuk mencari kerja yang bisa ia lakukan tanpa harus mengganggu sekolah nya, sering nya ia berpikir dan mencari tapi tetap saja ia tak menemukan sebuah pekerjaan yang cocok untuk nya.
Disisi lain ia tak ingin menjadi beban terus menerus untuk kedua orang tau nya meski ia tau ia masih menjadi tangungan bagi orang tua nya.
Hanya saja ia selalu geram ketika selalu mendengar percek-cokan kedua orang tua nya selalu sukses membuat nya tak nyaman dan membuat nya selalu berpikir 'apa yang bisa kamu lakukan pril buat bantu mereka apa? Kalo ada lakukan' batin nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Imaji
Romanceini adalah ruang mu tempat mu mengisi semua hal yg kau inginkan di sini kamu bisa menangis, tertawa bahkan teriak sekalipun karna di sini adalah ruang mu, tempat mu berhalusinasi dengan perasaan mu. saran dari ku berharap dan halu boleh tapi dalam...