Sesekali aku mainkan kembali rekaman perihal kita dikepala yang hampir pecah. Selama ini aku sengaja memilih untuk menyibukkan diri agar kamu tak seenaknya saja menjajah hari-hariku.
Kembali mengingat tentang apa-apa yang seharusnya kamu ingat dan tak membuat aku luka. Kembali memulangkan memori tentang kita yang terjebak asmara sementara. Kembali lagi menghitung mundur langkah yang pernah kita tapaki bersama. Aku kembali mendengarkan lagu-lagu kesukaan kita, apa-apa yang membuat aku dan kamu bisa menjadi kita. Meski aku paham, bahwa kembali mengingat sama halnya kembali menciptakan rasa sakit. Ahh sudahlah, kali ini saja izinkan aku untuk mengingat tanpa maksud mengusik mu lagi. Tanpa semuanya berlalu begitu saja dan menjadi ketersia-siaan, maka izinkan aku untuk menuliskan kisah kita disecarik kertas yang akan lusuh pada masanya. Bukan untuk memamerkan betapa terlukanya aku, bukan untuk mendapatkan rasa iba dari mu. Aku hanya ingin aku sembuh dan kembali legah menjadi aku yang dulu. Sebab banyak hal yang belum kamu ketahui perihal aku dan kita yang dulu dan rasanya belum legah ketika semua hal tersebut belum tersuarakan.
Mencintaimu adalah hal yang tak mudah aku lupakan, meski kenyataannya aku tetap saja hidup. Aku memilih bertahan demi impianku demi cita-cita ku demi orang-orang yang aku sayangi dan menyayangiku.
Kamu sama sekali tidak peduli bukan? kamu selalu mengingkan hal yang lebih. Sesuatu yang bukan sekali diriku. Bagaimana aku bisa hidup denganmu, sementara kamu tidak lagi menerima diriku. Tanpa disadari perlahan-lahan kisah kita memudar, kamu menemukan seseorang yang bisa memapahmu lebih dariku. Seseorang yang mampu membuatmu merasa lebih nyaman dan berdebar. Berbeda dengan aku yang sama sekali tak punya keahlian dalam hal merayu dan menggoda bahkan bermanja-manja.
Kamu ingat? saat kisah tertuang menjadikannya kenangan yang sulit aku lupa. Untuk pertama kalinya aku sesakit ini, untuk pertama kalinya aku sejatuh ini, sehancur ini, seporak poranda ini. peduli apa kamu dengan aku yang sekarang ? Ahh rasanya sudahlah. Tohh hari-hari kita telah berlalu jauh. Kamu telah bahagia bersamanya, bukan tidak mungkin menjadikan aku senang melihat kamu bahagia. Baik-baik disana, semoga menjadi lebih baik bersamanya... :)
-Padang, 27 Febuari 2020, 08:00 WIB