"Axel, udahlah gak usah ganggu orang dulu kita happy aja sekarang" Peringat teman karibnya, Adriel.
Axel kembali berulah. Saat ini keadaan keluarganya sedang berantakan dan ia tidak mau ini terjadi. Untuk melampiaskan dia mengobrak- abrik sebagian buku yang ada di perpustakaan. Membuat para kutu buku menjadi takut karena tempramen sang Axel kambuh. Kilat amarah begitu kentara di matanya, wajahnya memerah, otot ditangan nya begitu terlihat. Setengah perpustakaan hampir hancur olehnya. Saat Axel melemparkan salah satu buku tepat di kepala seorang wanita berambut sebahu.
"Aww" Ringis nya sambil memegangi jidatnya yang memerah.
"Bego lo Xel kena orang tuh" Axel masih diam, tak memperdulikan perkataan dan peringatan dari sahabatnya.
Adriel menghampiri wanita yang terkena amukan dari Axel. Dia yang sedang memegangi jidatnya itu dengan perlahan matanya bertemu dengan mata wanita itu. Mata kecoklatan milik wanita itu memikat akan ketenangan bagi sosok Adriel.
"Lo gak papa?" Tanya Adriel memastikan.
Wanita itu menggeleng sambil tersenyum.
"Gue gak papa" Jawabnya.
"Maafin temen gue ya, dia kalo marah emang kayak gitu" wanita itu mengangguk.
"Udahlah Adriel gak usah lebay cuman kena satu buku gak bakal bikin geger otak kan" Kini Axel berucap sambil menarik pergi Adriel dari perpustakaan.
Adriel hanya nurut dan memandang wanita itu dengan sayang, karena ia belum sempat menanyakan siapa namanya.
"Ck.. sombong banget sih tuh cowok"
***
Keadaan di perpustakaan mulai sepi, karena waktu istirahat hanya beberapa menit lagi. Venus yang sudah menemukan apa yang ia cari segera kembali ke kelasnya. Saat akan kembali ke kelas tak sengaja ia mendengar kegaduhan di dekat pintu masuk. Pak satpam yang mengadu pada guru kesiswaan karena perpustakaan yang ia jaga dirusak oleh salah satu muridnya.
"Maaf Bu, ada apa ya?" Tanya Venus dengan sopan karena ia tau dengan siapa lawan bicaranya kali ini.
"Kata pak Dandi, perpustakaan bagian belakang berantakan tapi tidak tau ulah siapa" Jawab Bu April.
"Berhubung cctv sedang diperbaiki jadi kita susah menemukan pelakunya" tambahnya.
Venus teringat kejadian beberapa menit lalu. Saat kepalanya terhantam sebuah buku oleh laki-laki yang tak ia kenali dan banyak buku berserakan di sana tepatnya di perpustakaan belakang.
"Venus, kamu tau siapa yang berulah?" Tanya pak Satpam.
"Kayaknya Venus tau deh, tapi Venus gak tau namanya. Venus cuman inget wajahnya aja"
"Bisa kamu tunjukan pada ibu siapa dia?"
"Bisa Bu"
Venus dan guru kesiswaan, Bu Putri berjalan beriringan mencari seseorang. Entah akan ditemukan di mana yang pasti mereka satu sekolah jadi tidak mungkin jika tidak ketemu sama sekali.
"Xel, masuk ayo gue lagi males bolos" Suara keras dari arah lantai 2 menuju roptoof begitu terdengar.
"Ngikut aja susah banget Lo!" Bentak lawan bicaranya.
Venus dan Bu Putri yang melihat langsung menghampiri mereka berdua.
"Nah ini Bu, ini orangnya" Tunjuk Venus tepat di wajah Axel, membuat si empunya mengernyit.