8

64 8 1
                                    

Happy Reading

.

.

.

"Aku ingin mengenalmu lebih jauh".Tanpa basa basi,aku langsung mengtakanya,aku sendiri sebenarnya juga tidak tahu,dari mana aku bisa mendapatkan keberanian seperti itu.Semuanya langsung terucap begitu mudah dari mulutku.

Sontak Hyejin mendongak mentapku,dan membulatkan matanya dengan ekspresi bingung penuh tanda tanya."A-apa maksudmu Tae?aku tidak mengerti apa maksudmu itu."

Ya,aku bisa memaklumi Hyejin.Dia memang tidakk tahu apa yang aku maksud.Karena semua itu langsung terucap begitu saja di mulutku.Aku membalas tatapannya dengan tatapan sayu."Entah mengapa,aku ingin mengenalmu lebih dekat saja Hye".

Aku hanya bisa membalas pertanyaannya seadanya,aku bingung sekali harus menjelaskan bagaimana lagi.Ini bukan kemauanku,tapi hatiku lah yang bicara.

Tiba tiba saja Hyejin menggenggam tanganku,lantas saja aku terkejut dengan perlakuannya itu.Tapi aku tidak bisa menolak genggamannya itu,tangannya benar benar hangat.Sepertinya aku akan merasa nyaman jika dia menggenggamku."Aku yakin perkataanmu tadi ada maksudnya Tae,tolong bicaralah padaku.Aku tidak akan marah padamu."

Mendengar perkataanya itu,aku seperti diberi nyali untuk menjawabnya."Sebenarnya aku sendiri tidak yakin Hye,tapi hatiku selalu ingin dekat denganmu.Apa kau mau membantu meyakinkan diriku?"

Hyejin tidak langsung menjawabnya,dia hanya mengembangkan senyumnya sambil menatapku."Emm baiklah.Jika itu kemauanmu aku akan-"

"Bukan kemauanku,tapi hatiku".Tukasku secara tiba tiba.

"Iya maksudnya itu".

Aku hanya bisa memandangnya dengan tersenyum.Rasanya lega sekali.Dia mau membantuku."Terima kasih Hye.Mulai sekarang kau harus terbuka padaku.Jangan menutup diri ya"

Hyejin sedikit mengerinyitkan keningnya."Apa itu harus?"

Aku pun mendengus pelan lalu menjawab pertanyaannya itu."Iya,kau sudah tidak punya siapa siapa lagi kan.Sahabatmu?dia tidak selalu ada di dekatmu.Jadi,hanya aku lah yang ada di dekatmu.Aku hanya ingin kau membagi cerita padaku.Jangan kau pendam lagi ya.Aku siap menjadi pendengarmu."

Tanpa Hyejin sadari,dia meneteskan air matanya."Terima kasih Tae,aku berhutang budi banyak padamu.Aku belum bisa membalas semua kebaikanmu.Kau bukan hanya bosku.Kau sudah seperti temanku sendiri.Terima kasih ya."

Tanpa ragu,aku langsung menghapus air matanya,dan menatapnya intens."Hei jangan menangis.Jangan lemah seperti ini.Dimana sifatmu yang keras kepala itu?Hyejin yang ku kenal adalah orang yang kuat.Jangan menangis lagi ya".

"Maafkan aku jika aku selalu keras kepala padamu.Aku janji akan mengubah sikapku Tae".

"Jangan janji.Aku tidak butuh janjimu.Satu lagi,jangan berusaha menjadi orang lain.Lebih baik jadilah dirimu sendiri".Aku pun melontarkan senyum kotakku padanya.

Hyejin kembali mendongak menatapku,dan tersenyum."Baiklah.Sekali lagi terima kasih Tae".

Melihat Hyejin kembali tersenyum,aku merasa lega dan bahagia melihatnya."Teruslah tersenyum ya,aku suka senyum khasmu itu."

Sontak saja,wajah Hyejin menjadi merah seperti kepiting rebus.Dia terlihat malu malu padaku.

Melihat tingkahnya yang lucu itu,membuatku tak henti hentinya terkekeh."Sudah sudah,sekarang kau istirahat ya.Besok kita harus berangkat pagi."

"E-emm i-iya,kau juga istirahatlah".Setelah mengatakan itu,Hyejin langsung berlari ke kamarnya tanpa memandangku sedikitpun.Mungkin dia menyembunyikan wajah merahnya lagi.Mungkin (?).

Setelah perlahan Hyejin menghilang dari pandanganku,aku langsung bergegas masuk kemar.Merebahkan diri ke kasur,dan mentap langit langit kamar.

"Andai bukan hatiku saja yang mencintaimu,tapi diriku juga mencintaimu.Pasti sekarang tidak akan serumit ini Hye.Tunggu lah aku,aku hanya perlu waktu untuk bisa menerimamu sepenuhnya.Bukan hanya hatiku saja.Buatlah aku yakin dengan perasaan ini"Ucapku bermonolog.

















HAI!Aku kembali,dengan part ke 8!!

Maaf jika ngga nyambung dan pendek ya hehehe.

Semoga kalian bisa menikmati ceritaku ini.

See You Next Part:)

Luv U


Love You Till Be EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang