11

37 3 0
                                    

Setelah kejadian tempo hari yang lalu di rumah Hyejin.Aku dan Hyejin semakin akrab,bukan lagi seperti bos dan asisten,tapi sebagai teman.Ya,teman tidak lebih untuk saat ini.

*****

Hari ini,hari yang panjang,tidak ada kegiatan.Jadi aku memilih bersantai di rumahku,melupakan sejenak kesibukan di dunia entertaiment.

Ditemani dengan seduhan kopi dan roti panggang berselai strawberry,mengingatkanku pada sesosok gadis aroma strawberry itu.Hyejin.Ya walaupun hanya sehari tidak bertemu tetap saja,aku merasa ada yang kurang dalam diriku.

Aku akhirnya mengambil ponselku di nakas yang berada di dekatku.Dan menekan kotak pesan yang aku beri nama 'Hyejin' disana.Sepertinya aku rindu padanya,tapi entahlah.Seakan akan diriku mendorong jari jari ku untuk menghubungi segera gadis itu.

Hyejin

Taehyung
Selamat Pagi Hye

Hyejin
Pagi kembali Tuan Taehyung

Taehyung
Maaf jika aku mengganggu pagimu,kau sedang sibuk tidak?

Hyejin
Tidak kok Tuan,ada apa ya?

Taehyung
Jangan memanggilku Tuan,umur kita tidak beda jauh

Hyejin
Ralat,maksudku tadi Tae,ada apa?kau membutuhkan sesuatu?

Taehyung
Ya,aku membutuhkanmu,datanglah ke rumahku,bisa kan?

Hyejin
Untuk apa Tae?bukankah sekarang haru libur kerja?

Taehyung
Sudahlah datanglah,aku tunggu 10 menit lagi,kau harus sampai ke rumahku

Hyejin
Yak!mana bisa secepat itu Tae! Kau ini ada ada saja

Taehyung
Cepat datang atau gaji aku potong hmm?

Hyejin
Dasar Tuan Alien pengancam!

*****

"Tuan alien pengancam?ck ada ada saja panggilannya"Ucapku sambil menyenderkan kepala disofa.Sungguh aku sangat tertawa mendengar panggilan lelucon itu.Ada ada saja dia.

Tidak lama kemudian,aku mendengar suara bel rumah yang berbunyi.Dari bunyi pencetan bel nya saja sudah mudah ditebak siapa orang yang memencet bel itu.Siapa lagi kalau bukan orang yang memgataiku dengan 'Tuan Alien Pengancam'.

Aku lantas berjalan ke arh pintu dan membuka pintu rumahku secara perlahan.Terlihat sosok mungil,beraroma strawberry dengan wajah yang sedikit sebal memandangku di ambang pintu.

"10 menit lebih 7 detik,kau terlambat datang noona,kau harus mendapatkan hukuman."Ucapku setelah melihat jam tanganku dan melipatkan tanganku di dada.Serta menatap gadis itu dengan tatapan meremehkan.

Terlihat sekali raut wajahnya yang sebal dan mendengus pelan di depanku.Tentu itu menambah kesan menggemaskan untukku."Ya!aku kan cuma telat 7 detik,kenapa harus diberi hukuman?lagian aku juga tidak telat sekali kan?"

Mendengar ucapannya tadi aku sedikit mengangkat sudut bibirku."Bukankah aku bilang hanya 10 menit,aku tidak minta lebih dari itu,kenapa kau lebihi hmm?"

"Apa kau tau?aku tadi terjebak macet dijalanan,aku juga berdesakan dengan banyak orang,apa kau tidak memikirkan itu ha?"Sangat disayangkan,wajah Hyejin memerah sekali,sepertinya dia marah padaku,tidak salah lagi.

Tanpa bicara aku langsung menarik tangannya pelan masuk ke rumah dan mendudukannya di sofa ruang tv."Jangan banyan mengomel noona park,kau harus menikmati hukumanmu sekarang."Dengan sengaja aku pun mendekatkan wajahku dengan wajah Hyejin.

Nampak jelas sekali,raut wajahnya memerah,kali ini bukan merah karena marah,tapi karena jarak wajah kami yang sangat dekat ini.

"H-hukuman apa maksudmu?aku tidak mau melakukannya denganmu,lepasin!"Dengan sekuat cara Hyejin mendorong tubuhku,tapi apa lah daya,tenagaku lebih besar dari gadis ini.

Mendengar ucapannya tadi aku hanya tertawa dan menjauhkan wajahku darinya,lalu aku berjalan mendekati tv untuk mengambil remot.

"Kenapa kau tertawa om om pedofil?"Tanya Hyejin.

"Hei aku buka om om pedofil,kau kira aku akan menerkamu ya?kau salah besar noona,aku tidak akan melakukan seperti itu,sebelum menikah."Ucapku sambil menyalakan film horor di tv.

"Ini hukumannya,nikmatilah.Hanya menonton film horor kok,tidak lebih."Lanjutku.Setelah menyalakan filmya aku langsunh duduk di samping Hyejin.

Hyejin langsung menoleh padaku dengan tatapan terkejut."Apa film horor?kau tidak salah?aku tidak bisa menonton film horor."

"Kenapa?kau takut?tenang saja,kan ada aku,tidak perlu ada yang dikhawatirkan."Ucapku santay.

"Apa hubungannya kau dan film horor?jangan bilang kau hantunya ya?"Hyejin memicingkan mata menatapku.

Enak saja,aku dikira hantu,tampan tampan begini,malah jadi hantu,kan percuma."Bukan begitu maksudku,jika kau takut kan kau bisa memelukku,mencabik cabik diriku juga tidak apa apa kok."Jawabku sambil terfokus menonton film yang baru mulai.

"Benarkah?boleh mencabik cabik dirimu?"Tanya Hyejin kembali.

Aku hanya menjawab dengan anggukan.Tanpa melihatnya.

"Oh baiklah,aku akan mencabik cabik kau nanti,sampai habis."Lanjut Hyejin kembali,dan mengalihkan pandangan ke film yang kami tonton.

Setelah ucapan Hyejin tadi,suasanya di antara kita terasa canggung.Karena kami hanya fokus kepada film yang kami tonton.Tenang saja,Hyejin belum mencabikku,karena adegan di film ini masih tergolong aman.

Entahlah nanti,aku yakin sangat yakin dia akan mencabikku dan berakhir dengan pelukan.Ya aku pastikan itu akan terjadi.





































































Hai👋maaf ya baru bisa update hehe😂

Merasa canggung dengan cerita ini?maaf banget aku lagi sibuk,dan ini aku baru bisa nyempetin ngelanjutin part nya.

Tapi aku harap kalian menyukai ceritanya ya😊

Jangan lupa Vote dan comment nya📌

See u next part💛

Love You Till Be EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang