🕊 | Care

1.8K 263 10
                                    

Setelah mengatakan tetap ingin ikut bersama Taehyung, kini Lisa harus memakai berbagai perlengkapan untuk menyamarkan diri nya dari masyarakat kota.

Seperti menggunakan kacamata hitam, masker, topi, hingga jaket milik Taehyung.

Berjalan sedikit lebih lambat di belakang Taehyung, membuat Lisa kini berusaha menyamai langkah mereka dan sedikit mendekati Taehyung yang hanya fokus berjalan.

"Taehyung." panggil nya.

"Hn?"

"Kenapa kita tidak naik kendaraan umum saja? Masa kita jalan kaki seharian?" tanya Lisa.

"Cari aman. Bukankah berita dan sayembara sudah semakin tersebar luas? Lebih baik kita jalan kaki. Sehat, hitung-hitung olahraga." ujar Taehyung.

Membuat Lisa mem-pout kan bibir nya di balik masker.

"Tapi saat di istana dulu, hal semacam ini bukan olahraga nama nya." gerutunya.

"Apa kau dengar dia bilang istana tadi?"

"Iya. Penampilan nya juga terlihat aneh. Apa dia jangan-jangan~"

Memiliki indera pendengaran yang tajam membuat Taehyung segera merangkul Lisa asal setelah menepuk keras pundak nya.

"Bagaimana kalau kita minum lagi? Taruhan bekicot seperti nya akan menyenangkan." seru Taehyung.

Sengaja membesar-besarkan suara nya untuk mengelabui dua orang ibu-ibu yang sedari tadi menyadari perkataan Lisa.

Hal itu tentu saja membuat Lisa terkesiap hingga menatap Taehyung tak percaya.

Namun Taehyung merasa lega, karena kedua ibu-ibu tadi seperti nya termakan oleh perkataannya tadi.

"Huh? Kau dengar itu? Taruhan dan minuman. Pasti mereka berandalan jalan yang berhalusinasi untuk tinggal dan hidup di lingkungan istana."

"Benar-benar mereka. Aku pikir tadi salah satunya adalah puteri kerajaan Yasudah, ayo."

Setelah berlalu dari sana dan masuk ke persimpangan jalan, Lisa tiba-tiba melepas rangkulan Taehyung dan menatap nya dengan mata yang terlihat nanar dari balik kacamata nya.

"Taehyung, kau kenapa tadi seperti itu? Kenapa kasar sekali pada ku?" tanya Lisa hampir terisak.

Menyadari keadaan Lisa, membuat Taehyung segera menarik nya untuk duduk di sebuah bangku jalan.

Membuka kacamata yang di kenakan gadis itu dan benar, mata nya kini berkaca-kaca.

"Tenang Lisa."

Lisa masih diam, hanya menatap nya.

"Aku minta maaf, tapi sebenar nya aku tidak bermaksud kasar. Aku hanya berusaha melindungi mu tadi, ada yang mendengar mu mengatakan soal istana, dan aku tidak mau sampai mereka mencurigai mu dan akhirnya membuat kehebohan dimana-mana sampai kau dibawa pulang ke istana." jelas Taehyung.

Sekali mengerjapkan kelopak mata nya, saat itu juga air mata Lisa yang sedari tadi sudah menganak di pelupuk nya kini terjatuh dan membasahi pipi nya yang masih di balut masker.

"Tapi itu tadi sakit sekali, aku juga kaget." ujar Lisa dengan suara yang terdengar rapuh.

Mungkin, dia tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini. Repot juga.
-pikir Taehyung.

Dengan gerakan yang tanpa Taehyung sadari, ia menarik Lisa ke dalam pelukan nya. Mendekap nya dengan tenang dan damai.

"Maafkan aku. Aku janji, tidak akan seperti itu lagi." bisik Taehyung tepat di telinga Lisa.

a Whole New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang