🕊 | Unexpected

1.4K 255 48
                                    

Perkelahian berlangsung sengit, hingga satu kali hentakan Taehyung membanting tubuh pria itu pada lantai.

Membuat Lisa yang masih berdiri dengan handuk di tubuh nya, gemetar ketakutan di sudut ruangan.

Mata nya terlihat nanar, membuat Taehyung yang melihat itu segera menghampiri dan memeluk nya dengan erat.

Membuat wanita dalam dekapan nya merasa aman sekarang, namun detik kemudian ia membulatkan mata nya dan menggigit bibir bawah nya.

Menatap Lisa yang menggigit dada nya dengan keras.

"Li-Lisa apa yang ka-kau lakukan?! Sa-kit." ujar Taehyung sembari berusaha melepaskan Lisa dari pelukan nya.

Namun wanita itu segera melepas gigitan nya kemudian memukul lagi dada Taehyung dengan bringas.

Menumpahkan segala tangis dan kekesalan nya pada Taehyung.

"He-hey! Kau ini kenapa? Aku minta maaf kalau aku meninggalkan mu tanpa mengunci pintu. Aku benar-benar tidak sengaja Lisa." ujar Taehyung, mencoba menebak alasan kekesalan Lisa sehingga memukul dan menggigit nya.

"Kau terluka bodoh! Dia memukul mu. Kenapa tidak kau tendang saja dia langsung?!" pekik Lisa penuh kekesalan tepat di depan wajah Taehyung.

Awal nya sedikit terkejut, namun detik kemudian Taehyung tersenyum.

"Pemirsa nya emosi sendiri cieee~" ledek Taehyung sembari tertawa kecil.

Membuat Lisa menatap nya semakin kesal kemudian sedikit melompat dan membenturkan dahi nya pada dahi Taehyung.

Membuat Taehyung terkejut. Sangat.

"Aku benar-benar mengkhawatirkan mu! Apa yang membuat mu masih sempat untuk bercanda?!"

Taehyung menatap lurus ke dalam manik Lisa yang benar-benar memancarkan kekhawatiran mendalam.

Karena memang, Taehyung mendapatkan beberapa lebam di tangan dan wajah nya.

Taehyung lalu menghimpit Lisa dan menatap manik nya dengan intens.

Membuat Lisa hanya diam menatap nya.

"Aku benci perkelahian Kim Taehyung."

"Dan kau tau? Aku benci ketika kau terlalu mengkhawatirkan ku. Tentang apapun itu." ucap Taehyung dengan suara nya yang terdengar sangat berat.

Nafas hangat nya menyapu tengkuk Lisa.

Tanpa aba-aba, Taehyung menciumi bibir Lisa.

Membuat Lisa terpaku di tempat, merasakan bibir tipis Taehyung mengecup-ngecup bibir nya, hingga menjilati permukaan nya.

"Berhenti mengkhawatirkan ku, atau aku akan memulangkan mu ke istana." bisik Taehyung sembari menatap Lisa lalu menghampiri pria brandal yang masih tak sadarkan diri  itu, kemudian menyeret nya keluar kamar, dan mengunci kamar setelah nya.

"Kenapa? Kenapa aku tidak boleh?"

"Karena kita tidak memiliki hubungan apapun. Kau tak berhak melarang, ataupun mengkhawatirkan apapun tentang diri ku Lisa. Khawatirkan diri mu sendiri, saat ini kau tengah di cari-cari banyak orang dari seluruh muka bumi. Ingat lah." ucap Taehyung lalu membuka kaos yang di kenakan nya.

Menyisahkan tubuh topless yang terpampang nyata di hadapan Lisa yang masih mengeluarkan air mata.

Lisa hanya terdiam kemudian berjalan ke arah tas nya dan mengambil beberapa potong pakaian saat Taehyung sudah masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

••

"Petunjuk terakhir, dia mengecat rambut nya di salon ini. Dia kemana? Apa dia bersama seseorang yang membawa nya?" pikir Jungkook.

Ia tahu betul, Lisa tidak mungkin berani kabur dan jauh dari lingkungan Istana jika hanya seorang diri.

Dan sudah pasti dia berusaha merubah penampilannya agar tak di kenali dengan mengubah warna rambut nya.

Sayang sekali.

Tapi Jungkook bukan tipe orang yang akan dengan mudah menyerah sekalipun Lisa operasi plastik untuk mengubah sedikit bentuk di wajah nya.

Dia akan tetap mengenali gadis yang sudah lama menjadi sahabat sekaligus menjadi cinta pertama nya.

Jungkook kembali berjalan menyusuri jalan kota yang dimana, di setiap sudut kota, dia akan mendapati selebaran sayembara mengenai kehilangan Lisa.

Melihat itu membuat nya semakin mempercepat langkah nya.

••

T

aehyung mengeringkan rambut basah nya dengan handuk sembari keluar dari kamar mandi.

Pandangan nya lalu terarah pada Lisa yang sudah tertidur di atas tempat tidur. Membuat nya hanya menghela nafas kemudian berjalan ke arah sisi lain ranjang.

Menyetel siaran pada televisi dan menonton nya dengan tenang.

Sesekali ia melirik Lisa yang tidur menghadap ke arah nya, melihat mata yang sembab dan hidung yang memerah.

Membuat garis bibir Taehyung mau tak mau terangkat untuk mengulas sebuah senyuman tipis.

Ia kemudian mengubah posisi nya, menjadi rebahan dan menghadap ke Lisa.

Memperhatikan wanita di hadapan nya dalam diam.

"Sudah lama sekali jika di ingat-ingat." bisik nya pelan.

"Maafkan aku, tapi bukan kah kau sendiri yang tak suka dengan pria cengeng yang hanya bisa menangis tanpa memberi lawan nya pukulan?"

Suara Taehyung terdengar sangat pelan.

"Kau sendiri juga dulu pernah bilang pada ku. Mendapat pukulan tidak akan ada apa-apa nya dibanding kau harus menanggung malu karena tidak memukuli lawan mu? Kenapa sekarang kau banyak berubah Lalisa?"

"Siapa yang mengubah mu?"

Taehyung membelai lembut wajah Lisa lalu mendekatkan wajah mereka.

Merapatkan dahi kedua nya.

"Siapa yang berani mengubah mu begitu banyak? Aku ingin menghajar nya. Tau."

"Hnghh~"

Lisa melenguh. Membuat Taehyung menatap nya dengan senyuman.

"Bagaimana dengan ibu mu? Apa dia masih sering menekan korset mu dan mengikat nya dengan kuat? Membuat nafas mu sampai sesak?"

"Bagaimana dengan ayah mu yang selalu memanjakan lalu memukul mu dengan tiba-tiba?"

Taehyung kemudian memejamkan kelopak mata nya dan menarik nafas.

Mengingat saat dirinya dan Lisa berumur lima belas tahun dan Lisa yang selalu menceritakan ketertekanan nya pada kedua orang tua nya yang tak ada satupun orang yang tau.

Hanya Taehyung.

Taehyung kemudian membuka kelopak mata nya, mendapati air mata Lisa mengalir dari pelupuk mata yang bahkan masih terpejam.

Apa gadis itu bermimpi buruk? Apa perkataan nya terbawa sampai ke mimpi nya?

Taehyung kemudian menghapus jejak air mata itu kemudian membawa Lisa kedalam pelukan nya.

"Aku merindukan mu Lalisa. Sangat merindukan mu. Terima kasih sudah kembali bertemu."

Lisa membuka mata nya saat Taehyung telah mendekap nya dalam pelukan.

"Kim Taehyung Victory? Benarkah ini?" batin nya dalam diam dengan hati yang bergerumuh setelah mendengar semua ucapan Taehyung.








To be continued

Tak sulit membuat saya bahagia
Cukup tekan vote dan beri komentar yang dapat membuat ku semangat kembali menulis

Ja-nee
🐸

a Whole New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang