1: ┊Prolog彡

197 5 0
                                    

GUBRAKK!!

Terjadi kecelakaan hebat antara minibus dan mobil sedan, kecelakaan tersebut juga melibatkan satu buah vespa klasik yang ditumpangi oleh dua orang.

"Kellan. . . ." lirihnya, dia menatap wajah kekasihnya yang tak sadarkan diri sedang terbaring lemas dan kepalanya yang mengeluarkan darah segar nan terus menerus mengalir di aspal.

Baru beberapa menit yang lalu mereka masih bercanda ria, membicarakan hal konyol, dan masih tertawa lepas di sepanjang jalan. Tak disangka, mereka akan mengalami hal ini.

Tik tok tik tok

Suara jarum jam yang hanya mengisi kesunyian di ruangan. Gadis ini masih tertidur lemas, dengan wajah yang pucat.

Jarum jam pun terus berdetak, jari jari tangan gadis ini mulai bergerak perlahan, seraya membuka pelan pelan kelopak matanya.

Dia melihat sekeliling pelosok ruangan, hanya ada mrs. Ghea, selaku ibunya, yang tengah tertidur di sofa.

"Mah..." lirihnya, mrs. Ghea pun tak kunjung bangun.

"Mahh..." panggilnya lagi dengan sedikit menaikkan suaranya. Namun, usaha itu masih saja belum mampu membangunkan mrs. Ghea yang nampaknya tertidur sangat pulas.

Cklek

Suara knop pintu yang terbuka, membuat sepasang mata gadis ini reflek melihat ke arah sumber suara. "Loh, udah bangun, dek?" ucap Satya, melainkan kakak laki laki gadis ini.

Gadis itu pun mengangguk, sambil tersenyum tipis. Satya menatap mrs. Ghea yang tengah tertidur, "Kenapa enggak di bangunin?" ucapnya seraya meletakkan kantong plastik diatas nakas.

"enggak usah kak, mamah kayaknya tidurnya pulas banget" Satya pun mengangguk mengerti lalu duduk di kursi samping ranjang rumah sakit. "Gimana? Udah membaik?"

Sheryl Ghenio Jovanka, gadis blasteran Belanda Jawa, berambut panjang bergelombang berwarna dark brown, beriris mata amber yang kini tengah berbaring lemas di ranjang RS.

"Masih sedikit pusing sih. Ngomong ngomong, udah berapa lama aku disini, kak?" tanya Sheryl.

Satya pun berfikir, bola matanya tak henti bergerak, dan mulai mengeryit kan dahinya. Hening beberapa saat, kelopak mata Satya pun terbuka sempurna, tanda bahwa ia mengingat sesuatu.

"Hm, kira kira sih udah seminggu, kamu koma sejak ketabrakan waktu itu" jelasnya

Deg

Seketika detak jantungnya berdegup tak karuan, seperti ada yang mengganjal dibenaknya. Tunggu sebentar. . . .

"Kellan?" ucapnya

Satya pun diam, ada kejadian haru setelah ketabrakan tersebut, ya, tentu saja jika ia mengatakannya sekarang mungkin adiknya ini akan merasa sangat terpukul.

"Kak, jawab aku" matanya mulai berkaca kaca, membendung segumpal air dikelopak matanya, ia merasa bahwa ada yang disembunyikan oleh kakaknya ini, dari dirinya.

Mendengar suara Sheryl yang sedikit meninggi, mrs. Ghea terbangun, memandang bingung putrinya itu seraya menghampirinya dengan wajah sedikit panik.

"Sheryl, kenapa nak? Kok nangis?" tanya mrs. Ghea dengan nada bicara khawatir. Sheryl menatap lekat mrs. Ghea, "Kellan mah, dimana dia sekarang?"

Mrs. Ghea diam, menatap iba wajah putrinya yang pucat, ia pun berfikiran yang sama dengan Satya. Tak mungkin ia menceritakan sekarang dan dengan keadaan Sheryl yang sedang seperti ini.

Mrs. Ghea mencapai puncak kepala Sheryl, membelai lembut kepalanya, lalu mencium keningnya lembut.

"Nanti ya, mamah Kellan yang akan ngomong sama kamu" tutur mrs. Ghea.

Apa yang terjadi?, hanya ada pertanyaan pertanyaan didalam pikiran Sheryl saat ini tentang kekasihnya, Kellan.

Sheryl mencoba untuk mengerti tentang keadaan saat ini, lalu tersenyum tulus untuk mrs. Ghea. Disaat saat seperti ini pun, Sheryl masih mampu melukis sebuah senyuman manis diwajahnya.

"Oh iya, Agisha mana? Papa juga dimana?" tanya Sheryl, lantaran sekarang adalah hari minggu dan ia tidak melihat kehadiran adiknya dan mr. Antonio, papah nya.

Mrs. Ghea dan Satya pun menukar pandangan, "Agisha ada les tambahan untuk pentas piano" ujar Satya.

"terus, papah mana?"

"papah kamu tadi pagi udah berangkat ke Surabaya" jawab mrs. Ghea.

Senyum yang menghiasi wajah ceria Sheryl kembali memudar, "mah, papah kenapa sih sibuk terus?" tanya Sheryl seraya mengeryitkan dahi.

"papah ada urusan penting dikantornya yang diluar kota, makanya dia harus pergi. Nanti kalo udah enggak sibuk, papah pasti ngumpul bareng kita lagi" jelas mrs. Ghea seraya membelai lembut puncak kepala Sheryl.

Sheryl memcoba kembali mengulas senyumnya, kenapa papah selalu memprioritaskan karirnya, daripada keluarganya? Itu pun menjadi pertanyaan pertanyaan yang sampai sekarang belum bisa terjawabkan.

Masa masa kecil Sheryl bahagia, namun hanya saja kurang akan kasih sayang seorang ayah. Saat Sheryl mengikuti audisi menyanyi, semua keluarga Ghenio beserta sepupu sepupunya hadir, hanya ayahnya yang tak datang ke acara, dengan alasan klasik "ada hal penting dikantor"

Belum lagi ketika ada undangan dari keluarga besar Jovan untuk acara silaturahmi. Dari keluarga inti Ghenio, hanya mr. Antonio yang tak hadir. Itu pun menimbulkan banyak pertanyaan diantara anggota keluarga.

SHERYL GHENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang