3: ┊Kantin 彡

34 1 0
                                    

Sheryl, Agatha, Yerica, dan Jasmine, duduk dibangku kantin. Mengobrol tentang apapun hal yang dapat mereka bicarakan, sesekali mereka membicarakan kepribadian beberapa guru.

"Jasmine, gue heran banget sama si pacar lu itu, Arkha. Kenapa ya, dia mau pacaran sama lu yang berisik, petakilan, enggak jelas, alay" ujar Agatha.

Jasmine hanya menatap sinis Agatha, ya, Jasmine tau bahwa itu hanya pertanyaan untuk bercandaan. Tentunya ia tidak memasukkan kalimat Agatha kedalam hatinya, sudah biasa.

"Ntahlah, gue juga bingung sama dia. Kenal pas latihan basket, padahal waktu itu gue kalem banget" jelasnya.

"Ya ampun Jasmine, lu mana ada kalemnya. Pas pertama latihan basket aja, lu yang paling berisik dengan lawakan garing lu. Ya, walaupun lawakan lu bisa bikin orang ketawa" timpal Yerica, yang nyatanya satu ekskul dengan Jasmine.

"Emang iya? Kok gue enggak ingat ya?"

"Dasar pikun" sahut seorang anak laki laki diikuti oleh beberapa teman lainnya.

Sontak membuat Sheryl, Jasmine, Agatha, dan Yerica menatap wajah orang tersebut, Arkha.

Arkha pun duduk disamping Jasmine yang nyatanya kosong. Alvino dan Rezza pun duduk ditempat kosong yang masih tersisa.
"Ngapain lo pada disini?" tanya Agatha sinis.

"Mau nagih utang! Ya mau istirahat lah" jawab Alvino tak mau kalah.

"Emangnya enggak ad tempat lain?"

"Enggak" jawabnya singkat

Sheryl hanya menghela nafas, hal seperti ini sebenarnya sudah sering terjadi. Sheryl mengaduk aduk jus jambunya yang masih tersisa menggunakan sedotan.

"kenapa?" tanya Rezza, Sheryl menatap Rezza yang sedari tadi ternyata sedang memperhatikannya.

"gapapa" jawabannya sembari mengaduk aduk minumannya kembali. "Kalau ada apa apa bilang ya?" tutur Rezza lembut. Sheryl pun menatap Rezza, lalu mengangguk pelan.

"Ekhem, tatap tatapan mulu nih" sindir Yericha, kelopak mata Sheryl pun melebar, pipinya semakin memancarkan rona merah.

Rezza hanya tertunduk, namun terlihat bahwa ia tersenyum malu.

"udahlah, kalian jadian aja. Udah dari awal lo liat Sheryl dan lo ngincer Sheryl kan, Rezza?" timpal Alvino.

"Apansih enggak elah" jawab Rezza salting.

Mereka pun tertawa lepas, area kantin semakin ramai.

"Eh eh bro, liat dah, itu mirip si Kellan kan ya? Atau penglihatan gua aja yang jelek?" ucap Arkha sambil menunjuk kearah meja makan yang cukup jauh dari mereka.

Meski Kellan berbeda sekolah dengan Sheryl, namun teman teman Sheryl mengenal Kellan. Karna mereka sering berkumpul bersama.

Mata Sheryl pun menuju objek yang dituju Arkha, seketika mereka semua menatap Sheryl.

Sheryl masih belum mengalihkan pandangan dari objek yang mirip sekali dengan mantan kekasihnya, Kellan.

Seketika kepalanya terasa pusing, dan pandangannya mulai gelap.

┊📃彡

"diamana ini? Bau nya sepertinya bau klinik sekolah" Sheryl pun membuka matanya perlahan, lalu mengedarkan pandangan ke pelosok ruangan, sunyi.
Ibu klinik sekolah pun datang, lalu memberikan secangkir teh hangat kepada Sheryl. Tentu Sheryl menerimanya, lalu meminumnya sedikit.

"Kamu mau pulang? Udah jam pulang sekolah, tadi beberapa teman kamu baru saja pergi dari sini untuk melihat keadaan mu" ucap ibu tersebut.

Sheryl pun mengangguk, "sebentar ya ibu akan menelfon keluarga mu agar di jemput". Tak lama menunggu, Sheryl pun dijemput oleh supirnya.

"terimakasih bu, saya pulang" Sheryl pun pergi meninggalkan daerah sekolah, dituntun oleh supirnya lalu memasuki mobil.

Sheryl heran, mengapa tasnya sudah ada didalam mobil. "pak, kok tas saya udah ada disini pak?"

"ohh tadi itu ada teman mu yang ngasih tas kamu ke saya, saat saya diparkiran"

"kalo enggak salah sih namanya Rezza" sambungnya.

Sheryl hanya membulatkan bibirnya, ia heran, mengapa Rezza selalu baik kepadanya? Apa ungkapan perasaan yang dulu Rezza ungkapkan masih membekas?

Padahal saat itu ia masih bersama Kellan.

Deg

Jantungnya kembali berdegup cepat, ia mengingat kejadian dikantin. Melihat seseorang yang mirip dengan Kellan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHERYL GHENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang