menikah?!!

10 2 0
                                    

Happy reading...

...

"Gimana ceritanya sih?" Tanya Dika sambil terkekeh melihat Bara yang merintih kesakitan.

"Tanya aja sama Bara" kata Bila dengan nada kesal.

"Bar..." Panggil Lina dengan nada lembut.

"Ssssshhh, tadi yang gue lihat, pas dia keluar dari kamar mandi dan hanya makek handuk doang" jelas Bara sambil memegangi rahangnya.

"Gue tau Lo ngintip kan" bentak Billa yang sudah muak.

"Gue nggak ngintip Bill"
"Bohong, Lo pasti ngintip"
"Emang Lo ada bukti"
"Ada lah, gue lihat Lo tutup mata Lo pas gue keluar dan Lo kira gue masuk lagi dikamar mandi jadi Lo buka mata. Dan lihat gue" emosi Billa

Bara membulatkan matanya dengan sangat sempurnah, terkejut dengan penuturan maksudnya fitnahan itu.

"Ah, nggak..... ini fitnah. Ini namanya fitnah" Kata Bara dengan tegas sudah muak dengan semua ini. Itu fitnah. Kenapa jadi seperti ini. Sangat membingungkan.

"Itu bukan fitnah" bentak Billa
"Yang gue bilang emang benar Lo itu ngintip. Bisa nggak, Lo nggak usah bohong" lanjutnya yang sudah  sangat, sangat emosi

"Gue nggak ngintip Bill"
"Lo ngintip"
"Nggak"
"Iya"

Dion yang sedari tadi diam karena bingung, melirik secara bergantian Dika, mama dan papanya.

"Mah" panggil Dion dengan suara yang sangat kecil.

Lina melirik anaknya itu, sambil menggidikkan bahunya tanda tidak tau

Lalu Dion melirik papanya."Pah" panggilnya pelan.

Papahnya menoleh, lalu berdiri sambil bertepuk tangan.

"Kita selesaikan masalahnya secara kekeluargaan aja. Bara, nikahin Billa. Masalah....se.le.sai." ucap Defa sambil tersenyum lebar.

"Nggak" tolak Billa sambil berdiri tidak terima dengan ucapan papahnya yang tidak masuk akal menurutnya.
"Papa kok jadi gini sih" lanjutnya.

"Jadi gini, gimana sayang, papamu benar kita harus cepat menikahkan kamu dengan Bara. Gimana Bara kamu mau kan, kan udah dapat bonus tadi. Gimana?" Ucap Lina sambil ikut berdiri dan membelai lembut kepala Billa.

Terlihat Bara sedang berpikir dengan tawaran Lina,
"Boleh juga" ucapnya enteng

"Nggak, Lo. Lo apa-apaan sih. Main setuju setuju aja. Lo pikir nikah itu gampang, nggak makan biaya, Lo pikir tanggung jawab sebesar itu semudah membalik tangan. Jangan asal nyerocos kalau nggak tau konsekuensinya" jelas Billa yang sudah membendung air mata, setelahnya ia beranjak dari ruangan itu menuju kamarnya dan membanting tubuhnya di kasur.

Bersambung.
#Votenkomen

'B' [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang