4. Day Four : Why Mama? 🌻

3.7K 412 22
                                    

🌻🌻🌻

Jeon Jeongguk x Kim Taehyung

🔱Warning!!!
It's KOOKV
Gay/Bl/Yaoi/Homo/Belok!

ㅡCiki cimol presentㅡ

✨🌼Say My Name🌼✨

🌻🌻🌻

"Apa kau kim taehyung?"

🌻🌻🌻

Taehyung mengangguk pelan. Mencoba memasang senyuman manisnya untuk mengusir rasa canggung. Tapi sayangnya malah membuat raut wajah wanita di depannya itu semakin keruh.

Ibu jeongguk terlalu tajam menatapnya. Padahal wajah wanita itu akan terlihat sangat cantik jika tersenyum.

"Siapa kau sampai berani mendekati anakku?" Tanya wanita itu tajam.

"Mm, saㅡ"

"Pergi. Jangan dekati jeongguk lagi" potongnya sebelum meninggalkan taehyung di luar gerbang dengan wajah terkejutnya.

Padahal taehyung datang secara baik-baik tapi akhirnya dia malah di usir seperti ini. Kenapa taehyung sempat mengira bahwa ibu jeongguk sama baiknya seperti jeongguk?

Wanita itu rupanya sangat tak bersahabat dengannya. Apa dia tau jika taehyung hanyalah siswa biasa?

Walaupun begitu, taehyung tidak bisa melakukan apapun. Seorang ibu pasti tau yang terbaik untuk anaknya dan pasti taehyung tidak akan membawa pengaruh baik untuk jeongguk. Mungkin taehyung harus menerima itu.

Apa jeongguk tau jika ibunya tidak merestui seperti ini? Padahal mereka belum resmi berpacaran. Ini seperti di tolak sebelum mendaftar.

Dengan cepat seohyun masuk kedalam rumahnya. Menutup pintu tanpa lupa menguncinya, matanya menelisik ke sudut ruangan. Dia takut jika ada yang melihat perbuatannya.

Dan saat suasana rumahnya sangat hening, dia bernapas lega. Dia membawa nampan berisikan makanan untuk anaknya.

Dia berdiri di depan pintu berwarna coklat yang tertutup rapat. Dia tidak lupa karena dirinya sendirilah yang mengunci pintu itu tadi saat anak semata wayangnya terjatuh di atas meja makan.

Tidak. Jeongguk tidak jatuh pingsan karena sakit. Dia hanya di beri obat tidur dengan dosis yang cukup tinggi oleh ibunya. Dan dengan susah payah seohyun mengambil kursi roda lalu membawa anaknya itu kekamar.

Seohyun memutar kuncinya. Dia membuka pintu dengan rasa takut. Jeongguknya bukanlah anak kecil lagi, dan itu yang membuat seohyun selalu merasa khawatir. Apapun yang di lakukannya adalah yang terbaik.

Mungkin, pikirnya.


"Gukkie?" Panggilnya.

Alis seohyun menyatu, seakan kamar anaknya itu tak memiliki penghuni. Hanya senyap yang mengitarinya. Dengan cepat seohyun menyentuh tempat tidur jeongguk yang terasa dingin, anaknya pergi cukup lama.

Detak jantungnya terpacu, melihat bagaimana sisa darah yang menghiasi kaca jendela. Kaca itu pecah dan terdapat coretan darah di dinding kamar jeongguk, di lengkapi kapsul yang di obrak-abrik di atas meja.

'Mama, berhenti menyuruhku tidur'

Prang!

Kenapa dia baru sadar jika jeongguk membohonginya? Jeongguk sudah mulai membangkangnya dengan berani menukar obat tidur yang ada di laci kamarnya.

ꜱᴀʏ ᴍʏ ɴᴀᴍᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang