"Enggh.. Norman." Aku melenguh pelan saat jari-jari panjang itu mengelus pelan leherku. Menggelitik bagian sensitife disana, membuat tidur nyenyakku sedikit terusik.
"Sudah pagi, sayang." Lagi-lagi seperti ini. Aku heran kenapa manusia yang satu ini tidak bisa membangunkanku dengan cara yang normal. Ayolah, pipiku mulai memerah sekarang.
Aku membalik tubuhku menghadap kearahnya yang tengah tersenyum manis. Ia menyelipkam beberapa poni yang menghalangi mataku lalu mengecup sekilas bibirku. Uhhh.. sial. Perutku serasa diterbangi beberapa kupu-kupu.
"Norman, ini masih pagi." Aku menangkap tangannya yang hendak masuk kedalam kemeja kebesaran yang kupakai. Menghentikan aksinya yang sebentar lagi akan memanas.
Ah! Aku benci melihat ekspresi itu. Aku bukan tengah melontarkan kata-kata kebencian padanya, kenapa ekspresi wajah di depanku sangat terpukul. Sial! Pintar sekali pria ini mengelabui mangsanya.
Tapi jangan panggil aku (y/n), jika aku akan terjebak lagi kedalam jeratannya. Lebih baik aku bangun, membersihkan diri dan menyiapkan sarapan. Aku tidak mau di cap sebagia istri buruk dan gak becus.
Selamat tinggal Norman sayang.
Aku ke kamar mandi duluan.
JANGAN IKUT AKU MASUK KE DALAM KAMAR MANDI!
Tidak!
Mungkin aku terkutuk. Karena mempunyai suami yang mencintai dan menyayangiku sepenuh hati. Tapi juga bernafsu tinggi. Sial!
TBC.
>~<Ditunggu bintangnya yah :)
Terima kasih >~<Semua pict bukan punya saya. Saya ambilnya di Pinterest :v
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERVERT HUSBAND, NORMAN.
FanfictionJika ditanya tentang masa depan. Apa yang ada di benakmu? Pekerjaan tetap dan memiliki gaji besar? Hidup tentram berkecukupan? Punya suami yang menyayangi dan mencintaimu? Aku punya segalanya saat ini yang bahkan tak pernah ku bayangkan sebelumnya...