3

87 35 21
                                    

Hidup itu pasti mempunyai masalah , tidak ada kehidupan orang itu yang mulus, paling tidak di halangi kerikil kecil yang menghambat mulusnya jalan kehidupan seseorang itu dan juga soal hati ,  hati itu bisa mudah pindah dan memilih hati lain untuk di tempatinya sepanjang hati itu merasa nyaman untuk di tempati tidak ada salahnya hati yang kosong ini di isi dengan hati yang lain.

" kenapa Lo pengen ketemu sama gw??"
tanya aziz pada qia

" gw cuma mau bilangin sama lo , jangan pernah lo bilang sama abadi kalau kita itu pernah pacaran" perintah qia

" lah kenapa gak boleh?? lo suka sama abadi??" selidik aziz

" kalau iya kenapa?? cemburu"

"gak tuh " cuek aziz " lo gak bakalan di notice sama si abadi , lah dia orangnya bodo amatan , kepikiran buat pacaran aja gak" ucap aziz memanas manasi qia, sebenarnya aziz memang cemburu tapi gengsi nya tinggi , kalau boleh jujur dia masih suka sama qia kalau di beri kesempatan oleh qia pasti dia tidak akan menyia nyiakan kesempatan tersebut, tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur

" emang gw peduli nasehat lo?" sinis qia lalu meninggalkan aziz sendirian

entah mengapa apabila qia mengingat abadi dia selalu merasa bahagia walaupun tidak ada yang istimewa yang terletak dalam diri abadi, tiba tiba qia teringat kalau abadi pernah meminta kue padanya , sebelum qia pulang qia mampir dulu ke minimarket untuk membeli peralatan membuat kue setelah itu barulah dia pulang

" Kamu buat apa qia?" Tanya nadia  qia yang melihat qia di dapur

" mau buat kue ma" balas qia dengan senyuman

" buat aziz ya" goda nadia

" Ishh apaan si ma , ogah tau gak buatin dia kue"

" kok marah, emang kue nya buat siapa?" tanya nadia

" buat temen" ucap qia dengan senyum , lalu melanjutkan kegiatannya

" mau di bantuin gak?" tawar nadia

" gak usah ma "

" oke" lalu nadia  pergi meninggalkan qia

Keesokan harinya, qia sudah berada di depan kelasnya abadi untuk memberikan kue yang di buat nya kemaren, qia tidak membuat satu saja tapi dua, karena qia ingat hamzah juga minta kepadanya jadinya qia membuat dua kue yang berbeda dan kotak yang berbeda pula

" Nih buat lo" ucap qia menyodorkan kotak yang berisi kue kepada abadi karena abadi dan teman temannya sudah datang

" buat Lo juga " qia menyodorkan kotak satu lagi kepada hamzah

" makasih udah repot repot buatin kue" ucap abadi

" Kok kotaknya beda?" tanya hamzah

" untung juga gw buatin lo , kotak aja lo permasalahin " protes qia

" jangan jangan isi nya juga beda" hamzah berkata sok dramatis lalu membuka kotaknya

" fi lo buka dong" abadi pun membuka kotaknya

" tu kan beda " protes hamzah

" gw buat nya bervariasi biar beda beda , gitu aja kok ribet "

" Jadi Lo yang buat? " tanya abadi , qia membalas dengan senyuman

" rnak " puji abadi setelah memakan kue tersebut
" gw bawa pulang gak papakan?? Tempatnya besok gw bawa lagi"

" Iya gak papa santai aja" balas qia

" Ekhemm" semuanya menoleh ke arah aziz
" kacangin aja terus" sindir aziz
" punya gw mana??" ujar aziz pada qia

" kan lo udah kemaren" lirih qia

abadi " manusia " (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang