Hari hari pun berlalu, kini tiba hari dimana mereka akan pergi kepuncak seperti yang mereka rencanakan dahulu , sekarang mereka berenam sudah berkumpul di rumah hamzah , kenapa berenam ?? karena aziz membawa temannya
"itu temen apa temen?"ledek hamzah sambil memasukkan barang barang keperluan mereka saat di puncak nanti
" temen lah bego" aziz menoyor kepala hamzah
"biasa aja kale" hamzah cemberut
" semuanya udah ready belum?" tanya abadi
" masih ada di dalem" para cowok sibuk mengangkat barang barang sedang kan para cewek sibuk ngerumpi
" zica , lo seumuran sama kita?" tanya talita
" iya" balas nya senyum , zica adalah temannya aziz tapi mereka semua tidak percaya katanya sih alesan supaya tidak di tanya tanya
" kok lo bisa kenal sih sama aziz?" qia semakin penasaran
" kita kenalnya udah lama , keluarga gw sama keluarga aziz udah saling kenal , karena orang tua gw sama orang tua aziz sahabatan " jelas zica , talita dan qia hanya ber oh ria , setelah penjelasan dari zica barulah mereka berdua percaya
" kenapa gak pacaran aja"
" karena kita temenan " balasnya sambil senyum
" lo mantannya azizkan?" tanya zica pada qia, qia pun mengangguk
" kenapa putus?"
" karena gak cocok aja, trus ada masalah lah dikit, tapi kita udah sama sama move on kok, lo bisa tuh ambil hatinya aziz siapa tau dia suka sama lo"
"gak lah , kita cuma temenan" balas zica sambil tertawa
" WOY PARA KAUM HAWA , GAK JADI PERGI LO, NGERUMPI AJA" teriak hamzah
" iya toa masjid" balas talita seimut mungkin
"ihhhhhh sok imut lo ngeri gw" hamzah mengibas ngibaskan tangannya seolah jijik melihat talita
" biasa aja dong, kek bencong aja lo" sinis talita
" semua diam , gw mau bagi tempat duduk nih, kan mobil ada dua nih, secara kita berenam , gw ,qia, aziz, zica , kita satu mobil sedangkan kalian berdua satu mobil gimana?" semuanya setuju dengan pendapat abadi , tiba tiba talita bersuara
" gw gak setuju , lo aja yang berdua sama hamzah" tolak talita
" kalau gak mau yaudah , semua nya masuk mobil" ucap hamzah lalu masuk ke mobil , talita masih terdiam
hamzah membunyikan klakson mobilnya
" masuk" suruh hamzah, dengan tampang cemberut talita langsung masuk dengan membanting pintu dengan keras" mobil mahal nih, kalau rusak lo mau ganti rugi?"
" bodo amat" talita memakai kaca mata hitamnya lalu tidur
" kalau lo tidur , gw cium" ucap hamzah seketika talita membuka matanya lalu meletakkan kaca mata hitamnya di depan mobil
" ngapain lo larang gw tidur ?, mata gw juga bukan minjam punyalo" sinis talita
" baru juga mau jalan lo udah tidur, ini mobil gw , gak boleh orang sembarangan tidur disini" talita hanya bergumam lalu memainkan ponselnya
" terserah lo, emang bener ya, kata orang kalau orang kaya itu kebanyakan sombong semua" sindir talita
" hahahahahaha, emang salah? " balas hamzah dengan tertawa "kan mereka punya kekayaan yang di sombongin , dari pada mereka yang sok kaya padahal mah melarat " kadang apa yang di ucapkan hamzah ada benarnya juga, sekarang kebanyakan orang orang susah berlagak sok kaya padahal hidup susah
KAMU SEDANG MEMBACA
abadi " manusia " (Revisi)
Teen FictionHidup itu aneh ya? , seaneh cerita ini , alurnya pun kadang tak menentu, temanya pun tak jelas dan tujuannya pun belum pasti apalagi endingnya, nyesek.